Duh! Hantu Resesi Makin Menakutkan, Asing Bakal Kabur Lagi?

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
24 September 2019 07:04
Bahaya Resesi di Eropa Sudah Depan Mata
Foto: Bursa Eropa (AP Photo/Michael Probst)
Selain itu ketakutan resesi di Eropa mulai terasa. Raksasa ekonomi Jerman dan Perancis hari ini melaporkan data aktivitas bisnis yang terdiri dari sektor manufaktur dan jasa.

Indeks ini merupakan hasil survei dari manajer pembelian sehingga disebut juga purchasing managers' index (PMI). Angka 50 menjadi ambang batas, di atas 50 menunjukkan ekspansi atau peningkatan aktivitas, sementara di bawah 50 menunjukkan kontraksi atau aktivitas yang memburuk.

Jerman sebagai negara dengan nilai ekonomi terbesar di zona euro dan Eropa dilaporkan mengalami kontraksi sektor manufaktur dalam sembilan beruntun. Markit melaporkan manufaktur PMI bulan September sebesar 41,4, turun dari bulan sebelumnya 43,5.

Sementara sektor jasa meski masih berekspansi mengalami pelambatan menjadi 52,5 dari sebelumnya 54,8.

Sementara Perancis, negara dengan ekonomi terbesar kedua di zona euro juga dilaporkan mengalami pelambatan aktivitas bisnis. Sektor manufaktur dilaporkan melambat menjadi 50,3 dari sebelumnya 51,1, sementara sektor jasa melambat menjadi 51,6 dari sebelumnya 53,4.

Pelambatan yang terjadi di dua raksasa tersebut membuat zona euro secara keseluruhan juga terkena dampaknya. Aktivitas manufaktur melambat dalam delapan bulan beruntun. Di bulan September Markit melaporkan angka indeks di level 45,6, turun dari sebelumnya 47,0. Sektor jasa juga melambat menjadi 52,5, dari sebelumnya 54,8.

Rilis data tersebut memicu kecemasan akan terjadinya resesi di Eropa, apalagi pertumbuhan ekonomi Jerman sudah berkontraksi 0,1% quarter-on-quarter di kuartal II lalu. Jika kembali mengalami kontraksi di kuartal III, maka Jerman akan mengalami resesi teknikal.

Berbeda dengan Eropa, aktivitas manufaktur AS malah menunjukkan peningkatan ekspansi. Markit melaporkan indeks aktivitas manufaktur bulan September sebesar 51,0, naik dari bulan sebelumnya 50,3. Namun data tersebut belum sanggup membuat Wall Street berbalik menguat, hanya mampu memangkas pelemahannya.

[Gambas:Video CNBC]

(hps/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular