
Disebut-sebut Mau Melantai di Bursa, Ini Penjelasan Bukalapak
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
23 September 2019 16:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Regulasi pasar modal yang kurang memadai untuk mendukung perusahaan starup, khususnya e-commerce, menjadi salah satu perusahaan startup tersebut enggan melantai di bursa. Salah satu startup Indonesia yang sudah berstatus Unicorn, Bukalapak, mengutarakan hal tersebut.
Muhammad Fajrin Rasyid Co-Founder and President Bukalapak mengatakan bahwa Bukalapak masih melakukan kajian untuk melantai di bursa saham. Bukalapak memang punya rencana untuk go public, kata Fajrin, tapi sudah dipikirkan tidak dalam waktu dekat.
"Kami masih menganalisis belum ada (IPO) dalam waktu dekat. Kalau bicara mungkin yang mungkin saja. Setahun yang pasti belum," ujar Muhammad Fajrin Rasyid saat acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019.
Dia menuturkan bisa saja niatan itu terjadi dalam 2-5 tahun ke depan. Namun fokus Bukalapak saat ini adalah memperkuat layanan untuk pelanggan.
Hingga saat ini belum ada satu pun perusahaan rintisan berstatus unicorn atau bervaluasi di atas US$ 1 miliar seperti Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak yang mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia.
Di kesempatan terpisah, Fithri Hadi, Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Bursa Efek Indonesia menyampaikan, BEI sudah melakukan sosialisasi kepada unicorn Indonesia seperti Go-Jek, Tokopedia dan Bukalapak agar bisa menjadi perusahaan publik di Indonesia.
Namun, kata Fithri, keputusan untuk melangsungkan IPO ada di tangan manajemen unicorn tersebut.
"Unicorn sudah kita dekati, kasih sosialisasi bahkan kelas khusus. Tinggal mereka yang memutuskan untuk IPO di sini atau tidak," kata Fithri Hadi di BEI, Jakarta, Senin (23/9/2019).
(hps/hps) Next Article IPO Unicorn Indonesia: Startup Bukan "Dotcom Era 1997"
Muhammad Fajrin Rasyid Co-Founder and President Bukalapak mengatakan bahwa Bukalapak masih melakukan kajian untuk melantai di bursa saham. Bukalapak memang punya rencana untuk go public, kata Fajrin, tapi sudah dipikirkan tidak dalam waktu dekat.
"Kami masih menganalisis belum ada (IPO) dalam waktu dekat. Kalau bicara mungkin yang mungkin saja. Setahun yang pasti belum," ujar Muhammad Fajrin Rasyid saat acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019.
Dia menuturkan bisa saja niatan itu terjadi dalam 2-5 tahun ke depan. Namun fokus Bukalapak saat ini adalah memperkuat layanan untuk pelanggan.
Di kesempatan terpisah, Fithri Hadi, Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Bursa Efek Indonesia menyampaikan, BEI sudah melakukan sosialisasi kepada unicorn Indonesia seperti Go-Jek, Tokopedia dan Bukalapak agar bisa menjadi perusahaan publik di Indonesia.
Namun, kata Fithri, keputusan untuk melangsungkan IPO ada di tangan manajemen unicorn tersebut.
"Unicorn sudah kita dekati, kasih sosialisasi bahkan kelas khusus. Tinggal mereka yang memutuskan untuk IPO di sini atau tidak," kata Fithri Hadi di BEI, Jakarta, Senin (23/9/2019).
(hps/hps) Next Article IPO Unicorn Indonesia: Startup Bukan "Dotcom Era 1997"
Most Popular