Gawat Risiko Resesi di AS Meninggi, Masihkah Ada Harapan?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 September 2019 13:07
The Fed Angkat Optimisme
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Apa yang membuat ekonomi AS perlahan bangkit? Jawabannya adalah perubahan posisi (stance) kebijakan The Fed.

Tahun lalu, Ketua Jerome 'Jay' Powell begitu agresif menaikkan suku bunga acuan sampai empat kali. Namun tahun ini The Fed sudah bias longgar dengan menurunkan suku bunga acuan dua kali.

 

Dampak perubahan stance The Fed itu sudah terlihat di suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Per akhir April, rata-rata suku bunga KPR di Negeri Adidaya adalah 4,31%. Terendah sejak Januari 2018.



Suku bunga KPR yang turun menyebabkan permintaan rumah naik. Inilah penyebab pembangunan rumah baru naik ke angka tertinggi sejak 2007.


Properti adalah leading sector, bidang usaha yang mempengaruhi sektor-sektor lain. Kala sektor properti tumbuh, maka penjualan semen naik, baja naik, angkutan barang semarak, dan sebagainya.

Jadi tidak heran pertumbuhan sektor properti menumbuhkan gairah perekonomian AS secara keseluruhan. Kalau AS bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan rapor ini, maka 'hantu' resesi tentu bisa diusir.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/wed)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular