
Mata Uang Asia Menguat Lawan Dolar AS, Rupiah Masih Saja Loyo
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 September 2019 09:20

Bagi Indonesia, kenaikan harga minyak lebih merupakan mudarat ketimbang manfaat. Bukan soal subsidi, tetapi Indonesia memang sudah menjadi negara net importir minyak. Mau tidak mau harus mengimpor karena produksi dalam negeri tidak kunjung memadai.
Kenaikan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini semakin mahal. Ini membuat beban neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account) semakin berat. Neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang defisit semakin dalam tentu membuat rupiah kian rentan melemah.
Kedua, ada kemungkinan investor mencemaskan gaduh politik dan kerawanan keamanan dalam negeri. Hari ini setidaknya ada dua aksi massa yang terjadwal masing-masing di Jakarta dan Yogyakarta.
Di Jakarta, rencananya aksi massa akan terjadi di gedung DPR RI pada 23-24 September. Sementara di Yogyakarta, aksi massa akan dipusatkan di daerah Gejayan.
Saat situasi sosial-politik-keamanan sedang kurang kondusif, pelaku pasar tentu merasa tidak nyaman. Akhirnya ada saja yang memutuskan untuk keluar dulu sembari menunggu situasi tenang kembali.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Kenaikan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini semakin mahal. Ini membuat beban neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account) semakin berat. Neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang defisit semakin dalam tentu membuat rupiah kian rentan melemah.
Kedua, ada kemungkinan investor mencemaskan gaduh politik dan kerawanan keamanan dalam negeri. Hari ini setidaknya ada dua aksi massa yang terjadwal masing-masing di Jakarta dan Yogyakarta.
Saat situasi sosial-politik-keamanan sedang kurang kondusif, pelaku pasar tentu merasa tidak nyaman. Akhirnya ada saja yang memutuskan untuk keluar dulu sembari menunggu situasi tenang kembali.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular