Jangan-jangan BI Menembakkan Peluru Hampa...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 September 2019 10:49
Dolar AS Sebenarnya Sedang Lemas
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Rupiah gagal memanfaatkan dolar AS yang sebenarnya sedang lesu. Tidak hanya di Asia, mata uang Negeri Paman Sam juga melemah di tingkat global. Pada pukul 10:10 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) melemah 0,04%.

Depresiasi mata uang Negeri Paman Sam disebabkan oleh kebijakan moneter global. Kemarin, Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 1,75-2%.

"Informasi yang diterima sejak rapat bulan lalu mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat dan aktivitas ekonomi tumbuh secara moderat. Meski konsumsi rumah tangga tetap tumbuh, tetapi investasi tetap melambat dan ekspor melemah.

"Dengan memperhatikan perkembangan ekonomi global dan proyeksi ekonomi dalam negeri serta laju inflasi yang minimal, Komite memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 1,75-2%. Kebijakan ini diharapkan mendukung ekspansi ekonomi, pasar tenaga kerja, dan inflasi," sebut keterangan tertulis The Fed.


Namun kebijakan tersebut tidak diikuti oleh bank sentral di beberapa negara lain. Bank of Japan (BoJ) mempertahankan suku bunga acuan di -0,1%. Kemudian Bank Sentral Swiss (SNB) dan Bank Sentral Inggris (BoE) juga mempertahankan suku bunga acuan masing-masing -0,75% dan 0,75%.

Akibatnya dolar AS menjadi kurang menarik secara relatif terhadap mata uang utama dunia. Dibayangi risiko penurunan cuan akibat pemangkasan suku bunga acuan, dolar AS mengalami tekanan jual dan akhirnya melemah.



(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular