BI Turunkan Bunga Acuan, Ikut-ikutan The Fed?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 September 2019 15:54
BI menurunkan suku bunga acuan 25 bps. Dini hari tadi, The Fed juga melakukan langkah serupa.
Dewan Gubernur Bank Indonesia (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps). Dini hari tadi, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed juga melakukan langkah serupa. Kebetulan atau memang disengaja?

Pada Kamis (19/9/2019), Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate dari 5,5% menjadi 5,25%. Suku bunga acuan terus turun dalam tiga bulan terakhir.

"Kebijakan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah di bawah titik tengah sasaran dan imbal hasil investasi aset keuangan domestik yang tetap menarik, serta sebagai langkah pre-emptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang melambat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai RDG edisi September di Jakarta.

Dini hari tadi waktu Indonesia, The Fed juga menempuh kebijakan serupa. Federal Funds Rate turun 25 bps menjadi 1,75-2%. Ini adalah penurunan kedua dalam dua bulan.

"Informasi yang diterima sejak rapat bulan lalu mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat dan aktivitas ekonomi tumbuh secara moderat. Meski konsumsi rumah tangga tetap tumbuh, tetapi investasi tetap melambat dan ekspor melemah.

"Dengan memperhatikan perkembangan ekonomi global dan proyeksi ekonomi dalam negeri serta laju inflasi yang minimal, Komite memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 1,75-2%. Kebijakan ini diharapkan mendukung ekspansi ekonomi, pasar tenaga kerja, dan inflasi," sebut keterangan tertulis The Fed.

Apakah keputusan BI menurunkan suku bunga acuan dipengaruhi oleh kebijakan Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega?

"Nggak. Kami sudah perkirakan akan ada penurunan Fed Fund Rate," tegas Perry.

Menurut Perry, penurunan suku bunga hari ini disebabkan oleh tiga faktor utama. Pertama adalah tekanan inflasi yang minim, keseimbangan eksternal yang membaik, serta ada kebutuhan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

"Ke depan BI akan melanjutkan bauran kebijakan yang akomodatif seiring terjaganya stabilitas nasional dan kebutuhan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi. BI punya sejumlah instrumen. Bisa suku bunga, GWM (Giro Wajib Minimum), makroprudensial, pendalaman pasar, sistem pembayaran, maupun yang lain-lain," jelasnya.


(aji/aji) Next Article BI Tahan Bunga Acuan 3,5%, Masih Terendah Sepanjang Sejarah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular