
The Fed Turunkan Bunga Tapi Dolar AS Perkasa, Kok Bisa?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 September 2019 09:17

The Fed boleh menurunkan bunga acuan, bahkan Powell tidak menutup kemungkinan akan melakukannya lagi. Namun ternyata The Fed tidak terlalu dovish.
Sikap The Fed yang masih hati-hati tergambar dari dot plot. Pada September, median dot plot adalah suku bunga acuan berada di 1,5-1,75% pada akhir 2019. Artinya ada ruang Federal Funds turun 25 bps lagi.
Namun suara untuk mempertahankan suku bunga acuan di 1,75-2% sampai akhir tahun juga lumayan banyak. Bahkan sama dengan suara yang meminta suku bunga acuan dinaikkan 25 bps lagi menjadi 2-2,5%.
Oleh karena itu, pelaku pasar masih memilih berhati-hati dalam menyikapi keputusan The Fed. Benar kata Powell, situasi masih bisa berubah dari bulan ke bulan. Belum ada yang bisa memastikan arah kebijakan suku bunga AS ke depan.
Kehati-hatian ini diwujudkan dalam keengganan investor untuk masuk ke instrumen berisiko di negara berkembang Asia, termasuk Indonesia. Akibatnya rupiah dkk kompak melemah di hadapan dolar AS.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Sikap The Fed yang masih hati-hati tergambar dari dot plot. Pada September, median dot plot adalah suku bunga acuan berada di 1,5-1,75% pada akhir 2019. Artinya ada ruang Federal Funds turun 25 bps lagi.
Namun suara untuk mempertahankan suku bunga acuan di 1,75-2% sampai akhir tahun juga lumayan banyak. Bahkan sama dengan suara yang meminta suku bunga acuan dinaikkan 25 bps lagi menjadi 2-2,5%.
![]() |
Oleh karena itu, pelaku pasar masih memilih berhati-hati dalam menyikapi keputusan The Fed. Benar kata Powell, situasi masih bisa berubah dari bulan ke bulan. Belum ada yang bisa memastikan arah kebijakan suku bunga AS ke depan.
Kehati-hatian ini diwujudkan dalam keengganan investor untuk masuk ke instrumen berisiko di negara berkembang Asia, termasuk Indonesia. Akibatnya rupiah dkk kompak melemah di hadapan dolar AS.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular