Pasar SUN Menguat Didukung Minyak dan Rekor Kepemilikan Asing

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
18 September 2019 12:51
Harga obligasi rupiah pemerintah menguat tipis pada sesi awal perdagangan setelah terjadi penurunan signifikan harga minyak mentah
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah menguat tipis pada sesi awal perdagangan hari ini setelah terjadi penurunan signifikan harga minyak mentah kemarin dan hari ini, yang juga dibarengi dengan rekor kepemilikan investor asing di pasar obligasi.

Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain. Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0077 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 5,2 basis poin (bps) menjadi 6,62%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Harga minyak mentah Brent siang ini turun lagi sebesar 0,27% menjadi US$ 62,53 per metrik ton, melanjutkan tren koreksi yang terjadi sebesar 5,79% menjadi US$ 66,55/metrik ton kemarin. Sehari sebelumnya, harga emas hitam yang sama meroket 13,55% dari US$ 58,87/metrik ton.

 

Yield Obligasi Negara Acuan 18 Sep'19

Seri

Jatuh tempo

Yield 17 Sep'19 (%)

Yield 18 Sep'19 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar IBPA 17 Sep'19 (%)

FR0077

5 tahun

6.678

6.626

-5.20

6.629

FR0078

10 tahun

7.27

7.242

-2.80

7.2284

FR0068

15 tahun

7.711

7.671

-4.00

7.6621

FR0079

20 tahun

7.833

7.801

-3.20

7.7794

 

Sumber: Refinitiv

 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.020,53 triliun SBN, posisi tertinggi baru sepanjang masa. Angka itu turut mencerminkan porsi atau 38,62% dari total beredar Rp 2.642 triliun berdasarkan data per 16 September.

Angka kepemilikannya masih positif Rp 127,28 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat keluar dari pasar SUN senilai Rp 1,7 triliun sedangkan sejak bulan lalu tercatat masih surplus Rp 10,93 triliun.  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular