Harga Emas Berpotensi Rekor Lagi, How Long Can You Go?

Putu Agus Pransuamitra & Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
18 September 2019 07:13
Harga Emas Berpotensi Rekor Lagi, How Long Can You Go?
Foto: Emas Batangan di toko Degussa di Singapur, 16 Juni 2017 (REUTERS/Edgar Su)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia melemah pada perdagangan Selasa kemarin (17/9/19), setelah menguat tajam pada Senin awal pekan ini. Harga logam mulia ini kembali bergerak di dekat level psikologis US$ 1.500/troy ons.

Gejolak di Timur Tengah hingga potensi terjadinya Perang Teluk memberikan dampak positif bagi emas yang menyandang status aset aman (safe haven).

Iran menjadi tersangka utama serangan drone ke Arab Saudi. Begitu serangan terjadi di salah satu ladang minyak terbesar Saudi di Hijra Khurais dan fasilitas pemrosesan minyak mentah dunia di Abqaiq, AS langsung menuding Iran sebagai dalangnya meski pemberontak Houthi di Yaman mengklaim serangan tersebut.


Lalu bagaimana gerak harga emas global ke depan?

Trump <i>Ogah</i> Perang, Emas Balik ke Bawah US$ 1.500Grafik: Emas (XAU/USD) Harian
Sumber: investing.com

Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD bergerak di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru) dan MA 21 hari (garis merah), tetapi masih di atas MA 125 hari (garis hijau).

Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif tetapi bergerak turun, histogram sudah di wilayah negatif. Emas terlihat mulai kekurangan momentum untuk menguat untuk jangka menengah.

Trump <i>Ogah</i> Perang, Emas Balik ke Bawah US$ 1.500Grafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Sumber: investing.com


Pada time frame 1 jam, emas bergerak di kisaran MA 8 dan di atas MA 21 serta MA 125. Indikator stochastic bergerak turun dan memasuki wilayah jenuh jual (oversold).

Ruang penurunan emas masih terbuka ke support (tahanan bawah) terdekat di level US$ 1.494/troy ons. Jika mampu menembus level tersebut, emas berpeluang turun ke US$ 1.490/troy ons. Level support selanjutnya di kisaran US$ 1.484/troy ons.


Sementara selama tertahan di atas US$ 1.494/troy ons, emas berpotesi memangkas pelemahan melihat indikator Stochastic yang jenuh jual.

Rebound
emas berpotensi menguji kembali level psikologis US$ 1.500/troy ons, jika mampu ditembus emas berpotensi naik ke US$ 1.506/troy ons. Resisten (tahanan atas) selanjutnya di kisaran US$ 1.512/troy ons.

Resisten: 1.500, 1.506, 1.512, 1.516, 1.521

Support: 1.494, 1.490, 1.484, 1.480, 1.476


BERLANJUT KE HAL 2


Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) stagnan pada Rp 704.000/gram pada perdagangan Selasa kemarin (17/9/2019) dari posisi Senin awal pekan ini.

Penguatan signifikan yang terjadi kemarin terutama disebabkan karena konflik minyak mentah di Timur Tengah.

Penguatan terjadi karena fasilitas kilang minyak Saudi Aramco milik Arab Saudi diserang rudal jelajah dan pesawat nirawak (drone) sehingga membuat pelaku pasar khawatir dengan pasokan minyak dunia serta potensi terjadinya Perang Teluk atau bahkan Perang Dunia III.


Meskipun hari ini harga emas stabil, harga emas keping acuan 100 gram tersebut masih jauh dari posisi tertinggi sepanjang masanya Rp 726.000/gram pada 4 September lalu.

Data di situs logam mulia milik Antam hari ini menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 70,4 juta per batang, stabil dari posisi kemarin.




Pergerakan harga emas Antam tersebut masih belum seiring dengan berlanjut menguatnya harga emas di pasar spot global yang naik 0,63% menjadi US$ 1.497 per troy ounce (oz) pada perdagangan Senin dan kontrak berjangka emas di pasar Comex yang naik 0,8% menjadi US$ 1.511/oz.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular