
Harga Sawit Melambung, Saham Produsen CPO Membubung
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
17 September 2019 11:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak kenaikan harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) global mengangkat harga saham produsen sawit dan membuat indeks sektoral agribisnis menjadi yang paling menguat hingga siang ini dibanding delapan indeks lain. Penguatannya mencapai 1,23%.
Penghuni utama indeks agribisnis yang menguat signifikan adalah duo blue chips yaitu PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) milik Grup Salim yang naik 3,31% dan sayap agri Grup Astra yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang naik 2,1%.
Emiten CPO lain adalah PT Eagle Plantations Tbk (BWPT) milik Grup Rajawali, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) yang juga milik Grup Salim, dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dari Grup Sungai Budi yang masing-masing naik 3,01%, 2,52%, dan 2,19%.
Selain nama-nama sahal tersebut, saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) milik Keluarga Gozali asal Surabaya, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) milik Grup Sampoerna, dan PT Sinarmas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR) masih stagnan.
Satu emiten CPO yang sahamnya masih tekroreksi adalah PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) yaitu 1,65%.
Nama emiten CPO lain dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang lebih kecil lagi tetapi turut menguat hingga saat ini adalah PT Mahkota Group Tbk (MGRO) 1,82% dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) 1,22%.
Harga CPO global melonjak dan mencetak rekor tertinggi baru tadi pagi sejak Februari, tepatnya naik 4,38% menjadi RM 2.286 ringgit/metrik ton. Kenaikan itu juga menjadi lonjakan harian tertinggi setidaknya sejak 3 tahun terakhir.
Kenaikan harga terjadi bersamaan dengan turunnya data persediaan CPO Indonesia yang turun tipis menjadi 3,52 juta ton pada Juli dari 3,55 juta ton pada Juli, berdasarkan keterangan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). Momentum kenaikan harga CPO juga bersamaan dengan pelemahan ringgit Malaysia dan bursa saham Negeri Jiran itu kemarin.
(irv/irv) Next Article Harga CPO Agak Loyo, Saham Emiten Sawit Mulai Tumbang
Penghuni utama indeks agribisnis yang menguat signifikan adalah duo blue chips yaitu PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) milik Grup Salim yang naik 3,31% dan sayap agri Grup Astra yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang naik 2,1%.
Emiten CPO lain adalah PT Eagle Plantations Tbk (BWPT) milik Grup Rajawali, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) yang juga milik Grup Salim, dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dari Grup Sungai Budi yang masing-masing naik 3,01%, 2,52%, dan 2,19%.
Satu emiten CPO yang sahamnya masih tekroreksi adalah PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) yaitu 1,65%.
Nama emiten CPO lain dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang lebih kecil lagi tetapi turut menguat hingga saat ini adalah PT Mahkota Group Tbk (MGRO) 1,82% dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) 1,22%.
Harga CPO global melonjak dan mencetak rekor tertinggi baru tadi pagi sejak Februari, tepatnya naik 4,38% menjadi RM 2.286 ringgit/metrik ton. Kenaikan itu juga menjadi lonjakan harian tertinggi setidaknya sejak 3 tahun terakhir.
Kenaikan harga terjadi bersamaan dengan turunnya data persediaan CPO Indonesia yang turun tipis menjadi 3,52 juta ton pada Juli dari 3,55 juta ton pada Juli, berdasarkan keterangan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). Momentum kenaikan harga CPO juga bersamaan dengan pelemahan ringgit Malaysia dan bursa saham Negeri Jiran itu kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article Harga CPO Agak Loyo, Saham Emiten Sawit Mulai Tumbang
Most Popular