
Caplok BELL, Trisula Siapkan Dana Rights Issue Rp 600 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tekstil PT Trisula International Tbk (TRIS) menganggarkan dana Rp 600 miliar untuk mengakuisisi perusahaan terafiliasi, yakni PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL). Dana tersebut akan diperoleh dari aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Kendati sudah menyampaikan rencana ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perseroan akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Oktober mendatang dan perkiraan tanggal efektif dari OJK pada 18 November 2019.
"Tinggal meminta persetujuan dari RUPSLB Oktober, sudah lapor OJK. Dana akuisisi kami disiapkan dari rights issue," kata Direktur Utama Trisula, Santoso Widjojo, dalam talkshow di CNBC Indonesia, Selasa (17/9/2019).
Mengacu data prospektus yang dipublikasikan di BEI, TRIS berencana melepas maksimal 2,09 miliar saham dengan harga nominal Rp 100 per saham. Sebagai pemanis, perseroan juga menerbitkan waran seri I maksimal 348,98 juta waran.
Harga pelaksanaan belum ditentukan, tapi TRIS membidik dana rights issue hingga Rp 600 miliar untuk digunakan mengakuisisi BELL.
Trisula Textile Industries atau BELL adalah perusahaan di bidang tekstil dan produk tekstil yang berpusat di Cimahi, Jawa Barat. Perusahaan beroperasi secara komersial sejak 1973. Induk usaha BELL ialah PT Inti Nusa Damai yang memegang 78,63% saham, sementara sisanya milik investor publik 20,69%, dan PT Trisula Insan Tiara (induk dari Trisula International).
Pada rights issue ini, Inti Nusa Damai akan bertindak sebagai pembeli siaga saham TRIS jika ada pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya. Inti Nusa Damai nantinya akan menyetor 78,52% saham dalam BELL secara inbreng ke dalam TRIS.
Santoso mengatakan dengan akuisisi tersebut, maka kapasitas perusahaan akan meningkat. Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan bisnis pembuatan uniform.
Adapun beberapa anak usaha BELL saat ini ialah PT Mido Indonesia yang berbasis di Jakarta, bersama dengan PT Savana Lestari dan PT Tricitra Busana Mas, sementara di Bandung ada PT Prima Busana Mas dan PT Prima Moda Kreasindo.
Beberapa merek dagang perusahaan ialah Accura (kain), Basilica (kain dan pakaian jadi), Bellini (kain dan pakaian jadi, aksesoris), Tristex Modern (kain), Suzukura (pakaian jadi), dan Clarina (kain).
Pada 25 September 2017, BELL memperoleh pernyataan efektif dari OJK untuk melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 300 juta saham, dengan harga Rp 150/saham.
Pada 29 September 2017, perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BELL, menyusul perusahaan terafiliasi yakni Trisula International yang lebih dulu tercatat di bursa dengan kode saham TRIS pada 28 Juni 2012.
Rights issue ini memberikan efek dilusi 66,65% bagi pemegang saham yang tidak menggunakan haknya. Sementara, dilusi bagi yang tidak menggunakan hak waran sebesar 9,99%.
Pada Selasa ini, saham TRIS naik 2,21% di level Rp 278/saham, sementara saham BELL stagnan di level Rp 510/saham.
Kasus Duniatex, OJK awasi lembaga keuangan
(tas/hps) Next Article Masuk Radar BEI, Saham Emiten Tekstil Ini Malah Meroket 10%
