
Setelah Ajrut-ajrutan, Harga Minyak Hari Ini Mulai Kalem
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 September 2019 07:55

Namun hari ini, investor sepertinya mulai 'gatal' mencairkan cuan. Kenaikan harga yang begitu tinggi kemarin pasti sangat menggiurkan. Aksi profit taking terjadi sehingga harga minyak terkoreksi.
Kemudian, sepertinya upaya AS untuk menstabilkan harga sudah menuai hasil. Kemarin, Trump menyetujui penggunaan cadangan minyak Negeri Adidaya untuk menjaga pasokan di pasar.
"Mengingat adanya serangan di Arab Saudi, yang bisa berdampak terhadap harga minyak, saya sudah menyetujui penggunaan Cadangan Minyak Strategis jika dibutuhkan agar pasokan di pasar tetap terjaga. Saya sudah menginformasikan pihak-pihak terkait untuk memproses," cuit Trump di Twitter.
AS adalah produsen minyak nomor satu dunia. Jadi upaya AS untuk menjaga pasokan dan menstabilkan harga (apalagi Trump tidak suka harga minyak terlalu tinggi) tentu berdampak signifikan.
Selain itu, Trump mencoba meredakan ketegangan. Meski masih meyakini bahwa Iran adalah pelaku dari serangan di Arab Saudi, tetapi Trump menegaskan dirinya tidak akan terburu-buru memerintahkan agresi militer.
"Sepertinya untuk saat ini memang demikian (Iran adalah pelaku serangan). Namun saya bukan seseorang yang senang akan perang. Saya tidak akan terburu-buru, kami punya banyak opsi," ujar Trump, seperti diberitakan Reuters.
Kombinasi tiga faktor tersebut membuat harga minyak mulai kalem, tidak ada lagi lonjakan seperti kemarin. Apakah situasi kembali normal? Agak terlalu awal menyimpulkan seperti itu, tetapi semoga demikian...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Kemudian, sepertinya upaya AS untuk menstabilkan harga sudah menuai hasil. Kemarin, Trump menyetujui penggunaan cadangan minyak Negeri Adidaya untuk menjaga pasokan di pasar.
"Mengingat adanya serangan di Arab Saudi, yang bisa berdampak terhadap harga minyak, saya sudah menyetujui penggunaan Cadangan Minyak Strategis jika dibutuhkan agar pasokan di pasar tetap terjaga. Saya sudah menginformasikan pihak-pihak terkait untuk memproses," cuit Trump di Twitter.
Selain itu, Trump mencoba meredakan ketegangan. Meski masih meyakini bahwa Iran adalah pelaku dari serangan di Arab Saudi, tetapi Trump menegaskan dirinya tidak akan terburu-buru memerintahkan agresi militer.
"Sepertinya untuk saat ini memang demikian (Iran adalah pelaku serangan). Namun saya bukan seseorang yang senang akan perang. Saya tidak akan terburu-buru, kami punya banyak opsi," ujar Trump, seperti diberitakan Reuters.
Kombinasi tiga faktor tersebut membuat harga minyak mulai kalem, tidak ada lagi lonjakan seperti kemarin. Apakah situasi kembali normal? Agak terlalu awal menyimpulkan seperti itu, tetapi semoga demikian...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular