Batu Bara Anjlok, Tekan Kinerja Emiten Kapal

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
16 September 2019 15:11
aat ini, 90% dari komposisi jasa angkutan Pelita Samudera masih didominasi komoditas batu bara.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) ikut terdampak pelemahan harga komoditas batu bara. Saat ini, 90% dari komposisi jasa angkutan Pelita Samudera masih didominasi komoditas batu bara.

Catatan riset CNBC Indonesia, menguatnya isu perlambatan ekonomi global, perang dagang Amerika Serikat (AS)-China, kebijakan pengurangan emisi karbon negara Eropa, serta pembatasan impor batu bara Australia oleh China menyebabkan pergerakan harga batu bara tertekan setahun terakhir.

Secara teknikal, harga batu bara bergerak turun (downtrend), harganya yang turun sebesar 32,7% mengkonfirmasi bahwa komoditas batu hitam tersebut sedang tertekan. Pada minggu lalu harga batu bara terangkat 6% berkat pembatasan produksi batu bara oleh China dan aksi beli cukup masif karena harganya yang tertekan sangat dalam.

Direktur Utama PT Pelita Samudera Shipping Tbk PSSI Iriawan Ibarat mengutarakan, meski ada dampak dari pelemahan harga batu bara secara global, hal ini tidak memberikan dampak yang begitu signfikan, hal ini terlihat dari kontrak jangka panjang pengangkutan batu bara dengan perusahaan tambang domestik yang terus berjalan.

"Industri batu bara ini dibutuhkan tetap, jadi jumlahnya tidak akan mengurangi dari faktor harga, karena memang angkutan ini menjadi angkutan logistik yang harus diangkut ke PLTU atau ekspor," kata Iriawan Ibarat, saat paparan publik di Jakarta, Senin (16/9/2019).

Selain itu, permintaan komoditas batu bara di pasar Asia Tenggara justru meningkat. Vietnam mengimpor 22 juta metrik ton tahun lalu, 50% atau 11 juta metrik ton berasal dari Indoneisa dan diperkirakan akan ada peningkatan impor di 2019. Pemerintah China juga mengimpor 281 juta metrik ton batu bara di Indonesia berkontribusi 40%-50%.

"Kebutuhan itu memang ada terutama untuk kebutuhan PLTU di Asia Tenggara, batu bara adalah sumber energi yang masih murah," ungkapnya.
(hps) Next Article Tambah Armada, Pelita Samudera Garap Bisnis Angkutan Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular