Internasional

Mengapa Trump "Cinta Mati" Suku Bunga Negatif? Ini Alasannya!

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 September 2019 08:36
Mengapa Trump
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meminta Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk mengubah suku bunga menjadi negatif. Sayangnya, mengutip Reuters, pejabat The Fed menganggap suku bunga negatif adalah sesuatu yang harus dijauhi karena bisa berbahaya bagi ekonomi AS.

Padahal, menurut Trump, ini harus dilakukan agar negara bisa membayar utang luar negeri pemerintah AS senilai US$ 22 triliun dan memperpanjang waktu pembayarannya. Pernyataan itu ia sampaikan melalui postingan Twitter pada Rabu (11/9/19) waktu setempat.

Untuk negara-negara dengan inflasi rendah kronis seperti Eropa dan Jepang, membuat suku bunga negatif menjadi pilihan yang lebih menarik untuk dilakukan bank sentralnya. Karena hal itu bisa mengontrol penguatan mata uang mereka.


Berikut adalah cara kerja kebijakan suku bunga negatif dan potensi risikonya:

Alasan Beberapa Bank Mengadopsi Suku Bunga Negatif Saat Ini

Untuk mengatasi krisis keuangan global yang dipicu oleh runtuhnya Lehman Brothers pada 2008, banyak bank sentral memangkas suku bunga mendekati nol. Satu dekade kemudian, suku bunga tetap rendah di sebagian besar negara karena pertumbuhan ekonomi yang lemah.

Dengan sedikit ruang untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, beberapa bank sentral utama telah mengambil langkah kebijakan yang tidak konvensional, termasuk kebijakan suku bunga negatif. Beberapa negara yang menerapkan suku bunga negatif adalah negara di wilayah euro, Swiss, Denmark, Swedia dan Jepang.


Cara Kerja Suku Bunga Negatif

Di bawah kebijakan suku bunga negatif, lembaga keuangan diharuskan membayar bunga untuk menyimpan kelebihan cadangan pada bank sentral. Dengan cara itu, bank sentral bisa membuat lembaga keuangan yang memiliki simpanan uang tunai mau untuk meningkatkan pinjaman.

Bank Sentral Eropa (ECB) memberlakukan suku bunga negatif pada Juni 2014, menurunkan suku bunga deposito menjadi -0,1% untuk merangsang ekonomi. Dengan meningkatnya risiko ekonomi, pasar memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga simpanan pada bulan September. Saat ini suku bunga simpanan ECB di -0,4%.

Bank of Japan (BOJ) mengadopsi suku bunga negatif pada Januari 2016, sebagian besar dilakukan untuk menahan lonjakan yen yang bisa merugikan ekonomi yang bergantung pada ekspor ini. Aturan ini membuat lembaga keuangan harus membayar bunga 0,1% untuk kelebihan cadangan yang disimpan di BOJ.

BERSAMBUNG KE HAL 2

Pro dan Kontra

Selain menurunkan biaya pinjaman, tingkat suku bunga negatif juga membantu melemahkan nilai mata uang suatu negara dengan membuatnya menjadi investasi yang kurang menarik dibandingkan mata uang lainnya. Mata uang yang lebih lemah memberikan keunggulan kompetitif bagi ekspor suatu negara dan mendorong inflasi dengan menaikkan biaya impor.

Tetapi suku bunga negatif memberikan tekanan ke bawah pada seluruh kurva imbal hasil (yield) dan mengurangi margin yang diperoleh lembaga keuangan dari pinjaman. Jika tingkat suku bunga yang sangat rendah dipertahankan terlalu lama sehingga membahayakan kesehatan lembaga keuangan, maka mereka bisa menunda pinjaman dan hal itu bisa merusak ekonomi.

Ada juga batasan seberapa dalam bank sentral dapat mendorong suku bunga ke wilayah negatif. Deposan dapat menghindari dikenakan suku bunga negatif pada deposito bank mereka dengan memilih untuk memegang uang tunai fisik sebagai gantinya.

Langkah Bank Sentral Untuk Mengatasi Efek Samping Suku Bunga Negatif

BOJ mengadopsi sistem berjenjang di mana lembaga ini mengenakan bunga 0,1% hanya untuk sebagian kecil dari kelebihan simpanan cadangan lembaga keuangan di bank sentral. BOJ menerapkan suku bunga nol atau 0,1% ke seluruh cadangan.

ECB juga diperkirakan akan mengambil langkah-langkah mitigasi, seperti pembebasan sebagian kelebihan cadangan dari biaya dalam bentuk tingkat deposito berjenjang. Itu hanya jika ECB bermaksud untuk memperdalam tingkat negatif dari tingkat saat ini -0,4%, kata para analis.

Tetapi merancang skema seperti itu tidak akan mudah di wilayah di mana uang tunai didistribusikan secara tidak merata di berbagai negara.
Menurunkan suku bunga ke wilayah negatif bahkan bisa menjadi bumerang karena bisa menaikkan suku bunga di negara-negara tertentu.



(sef/sef) Next Article Trump Kritik The Fed Hanya Mengekor Bank Sentral Lain

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular