
Optimis Perang Dagang Mereda, Wall Street Melaju Kencang
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
12 September 2019 06:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah berakhir flat di dua hari sebelumnya, kini bursa AS Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (11/9/2019).
Meredanya perang dagang antara AS dan China, serta kenaikan imbal hasil obligasi AS, mengangkat saham setelah lesu di sesi-sesi sebelumnya.
Indeks Dow Jones melonjak 0,9% menjadi 27.137,04. Sementara S&P 500 naik 0,7% ke level 3.000,91 dan Nasdaq Composite naik 1,1% ke 8.169,68.
Pada Rabu pagi, China merilis 16 daftar barang yang dikecualikan dari kenaikan tarif. Diantaranya makanan laut dan obat anti kanker.
Hal ini disambut Presiden AS Donald Trump. Menurut Trump ini langkah besar.
Namun sayangnya produk pertanian AS seperti kedelai dan babi, masih dikenakan kenaikan tarif.
"Ada perbedaan besar di antara gerakan pasar hari ini dan (AS dan China yang ) duduk di meja perundingan, benar-benar menyelesaikan kesepakatan," kata analis setempat dari Direxion, Ed Egilinsky sebagaimana dikutip dari Reuters.
Sementara itu, sejumlah laporan ekonomi utama akan hadir pekan depan. Meliputi data harga konsumen AS dan penjualan ritel.
Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga. Kemungkinan akan ada stimulus baru yang diberikan ECB.
(sef/sef) Next Article Di Tengah Ancaman Resesi, Wall Street Dibuka Menghijau!
Meredanya perang dagang antara AS dan China, serta kenaikan imbal hasil obligasi AS, mengangkat saham setelah lesu di sesi-sesi sebelumnya.
Indeks Dow Jones melonjak 0,9% menjadi 27.137,04. Sementara S&P 500 naik 0,7% ke level 3.000,91 dan Nasdaq Composite naik 1,1% ke 8.169,68.
Pada Rabu pagi, China merilis 16 daftar barang yang dikecualikan dari kenaikan tarif. Diantaranya makanan laut dan obat anti kanker.
Hal ini disambut Presiden AS Donald Trump. Menurut Trump ini langkah besar.
Namun sayangnya produk pertanian AS seperti kedelai dan babi, masih dikenakan kenaikan tarif.
"Ada perbedaan besar di antara gerakan pasar hari ini dan (AS dan China yang ) duduk di meja perundingan, benar-benar menyelesaikan kesepakatan," kata analis setempat dari Direxion, Ed Egilinsky sebagaimana dikutip dari Reuters.
Sementara itu, sejumlah laporan ekonomi utama akan hadir pekan depan. Meliputi data harga konsumen AS dan penjualan ritel.
Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga. Kemungkinan akan ada stimulus baru yang diberikan ECB.
(sef/sef) Next Article Di Tengah Ancaman Resesi, Wall Street Dibuka Menghijau!
Most Popular