
Internasional
Mengapa Trump "Cinta Mati" Suku Bunga Negatif? Ini Alasannya!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 September 2019 08:36

Pro dan Kontra
Selain menurunkan biaya pinjaman, tingkat suku bunga negatif juga membantu melemahkan nilai mata uang suatu negara dengan membuatnya menjadi investasi yang kurang menarik dibandingkan mata uang lainnya. Mata uang yang lebih lemah memberikan keunggulan kompetitif bagi ekspor suatu negara dan mendorong inflasi dengan menaikkan biaya impor.
Tetapi suku bunga negatif memberikan tekanan ke bawah pada seluruh kurva imbal hasil (yield) dan mengurangi margin yang diperoleh lembaga keuangan dari pinjaman. Jika tingkat suku bunga yang sangat rendah dipertahankan terlalu lama sehingga membahayakan kesehatan lembaga keuangan, maka mereka bisa menunda pinjaman dan hal itu bisa merusak ekonomi.
Ada juga batasan seberapa dalam bank sentral dapat mendorong suku bunga ke wilayah negatif. Deposan dapat menghindari dikenakan suku bunga negatif pada deposito bank mereka dengan memilih untuk memegang uang tunai fisik sebagai gantinya.
Langkah Bank Sentral Untuk Mengatasi Efek Samping Suku Bunga Negatif
BOJ mengadopsi sistem berjenjang di mana lembaga ini mengenakan bunga 0,1% hanya untuk sebagian kecil dari kelebihan simpanan cadangan lembaga keuangan di bank sentral. BOJ menerapkan suku bunga nol atau + 0,1% ke seluruh cadangan.
ECB juga diperkirakan akan mengambil langkah-langkah mitigasi, seperti pembebasan sebagian kelebihan cadangan dari biaya dalam bentuk tingkat deposito berjenjang. Itu hanya jika ECB bermaksud untuk memperdalam tingkat negatif dari tingkat saat ini -0,4%, kata para analis.
Tetapi merancang skema seperti itu tidak akan mudah di wilayah di mana uang tunai didistribusikan secara tidak merata di berbagai negara.
Menurunkan suku bunga ke wilayah negatif bahkan bisa menjadi bumerang karena bisa menaikkan suku bunga di negara-negara tertentu.
(sef/sef)
Selain menurunkan biaya pinjaman, tingkat suku bunga negatif juga membantu melemahkan nilai mata uang suatu negara dengan membuatnya menjadi investasi yang kurang menarik dibandingkan mata uang lainnya. Mata uang yang lebih lemah memberikan keunggulan kompetitif bagi ekspor suatu negara dan mendorong inflasi dengan menaikkan biaya impor.
Tetapi suku bunga negatif memberikan tekanan ke bawah pada seluruh kurva imbal hasil (yield) dan mengurangi margin yang diperoleh lembaga keuangan dari pinjaman. Jika tingkat suku bunga yang sangat rendah dipertahankan terlalu lama sehingga membahayakan kesehatan lembaga keuangan, maka mereka bisa menunda pinjaman dan hal itu bisa merusak ekonomi.
Langkah Bank Sentral Untuk Mengatasi Efek Samping Suku Bunga Negatif
BOJ mengadopsi sistem berjenjang di mana lembaga ini mengenakan bunga 0,1% hanya untuk sebagian kecil dari kelebihan simpanan cadangan lembaga keuangan di bank sentral. BOJ menerapkan suku bunga nol atau + 0,1% ke seluruh cadangan.
ECB juga diperkirakan akan mengambil langkah-langkah mitigasi, seperti pembebasan sebagian kelebihan cadangan dari biaya dalam bentuk tingkat deposito berjenjang. Itu hanya jika ECB bermaksud untuk memperdalam tingkat negatif dari tingkat saat ini -0,4%, kata para analis.
Tetapi merancang skema seperti itu tidak akan mudah di wilayah di mana uang tunai didistribusikan secara tidak merata di berbagai negara.
Menurunkan suku bunga ke wilayah negatif bahkan bisa menjadi bumerang karena bisa menaikkan suku bunga di negara-negara tertentu.
(sef/sef)
Pages
Most Popular