Hitung Mundur Pengumuman ECB, Euro KO

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 September 2019 20:23
Para trader melihat adanya probabilitas sebesar 72% ECB akan memangkas suku bunga sebesar 20 basis poin (bps) Kamis nanti
Foto: Mata Uang Euro. (REUTERS/Leonhard Foeger)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (11/9/19) kurang dari 24 jelang pengumuman kebijakan moneter European Central Bank (ECB)

Pada pukul 20:12 WIB, euro diperdagangkan di level US$ 1,0998 atau melemah 0,4% di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv. 



Mata uang 19 negara ini mencapai level terlemah dua tahun US$ 1,0924 pada 3 September lalu. Setelahnya euro rebound setelah beberapa pejabat ECB ragu untuk mengaktifkan lagi program pembelian surat berharga atau yang dikenal dengan quantitative easing (QE) untuk memberikan stimulus ke perekonomian, sebagaimana dilansir Reuters.

Selain itu, Komentar dari mantan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), Chirstine Lagarde, juga membuat euro bangkit.

Komentar-komentar Lagarde kini kerap kali berdampak signifikan terhadap pergerakan euro. Maklum saja, Lagarde merupakan calon kuat yang akan menduduki jabatan Presiden European Central Bank (ECB) menggantikan Mario Draghi pada 1 November nanti.

Pada Kamis (5/9/19) pekan lalu Lagarde mengatakan kebijakan akomodatif dalam jangka waktu panjang memang diperlukan, tapi bank sentral juga harus mempertimbangkan efek negatif yang ditimbulkan.

Pernyataan-pernyataan yang keluar dari wanita asal Prancis ini tentunya memberikan gambaran arah kebijakan moneter yang akan diambil oleh ECB di bawah komandonya. Pernyataan Lagarde itu menggambarkan ia kemungkinan tidak akan menahan suku bunga rendah dalam waktu yang lama.

Namun kini, hitungan mundur pengumuman kebijakan ECB kembali menekan euro, pelaku pasar mulai berancang-ancang mengantisipasi gelontoran paket stimulus, Kamis (12/9/19) besok.

Para trader melihat adanya probabilitas sebesar 72% ECB akan memangkas suku bunga sebesar 20 basis poin (bps) Kamis nanti, melansir laporan Reuters. Beberapa analis juga memprediksi bank sentral pimpinan Mario Draghi ini akan kembali mengaktifkan QE.  

Manajer investasi atau Hedge Fund sudah ramai-ramai menambah posisi jual (short) euro. Masih menurun Reuters, posisi short euro mencapai US$ 6,74 miliar pada 3 September, menjadi yang tertinggi dalam satu bulan terakhir.

Pergerakan euro sepertinya akan menarik, dan cukup besar menjelang dan sesudah pengumuman ECB pukul 18:45 WIB dan konferensi pers pukul 19:30 WIB Kamis besok.  

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Ekonomi AS Makin Terpuruk, Euro Berbalik Menguat 0,5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular