Rilis Obligasi Rp 2 T, Saham Tiphone Pimpin Top Gainers

tahir saleh, CNBC Indonesia
10 September 2019 11:12
Saham PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) tiba-tiba melesat.
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten peritel ponsel, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) tiba-tiba melesat pada perdagangan sesi I, Selasa pagi ini (10/9/2019) dan memimpin jajaran top gainers di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan penguatan hingga 24,44%.

Data perdagangan BEI mencatat, pada pukul 10.54 WIB, saham TELE melesat 24,44% di level Rp 366/saham, dengan nilai transaksi Rp 21,23 miliar dengan volume perdagangan 67,21 juta saham.

Dalam 5 hari perdagangan terakhir, saham TELE melesat 38%, sementara sejak awal tahun hingga saat ini atau tahun berjalan (year to date), saham TELE amblas 64%.


Informasi terbaru dari perusahaan ialah rencana penerbitan obligasi hingga mencapai Rp 2 triliun dalam bentuk penawaran umum berkelanjutan (PUB), itu artinya perusahaan akan bertahap menerbitkan obligasi.

Dalam prospektus yang disampaikan di BEI pada 4 September pekan lalu, manajemen TELE menyiapkan penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2019 senilai Rp 2 triliun. Tahap I obligasi ini sudah dirilis yakni Rp 53 miliar.

Adapun perusahaan akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019 senilai Rp 500 miliar. 

Obligasi ini terbagi dua yakni Rp 300 miliar diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan oleh perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Tenor obligasi ini 3 tahun dengan bunga 11,50% per tahun.

Sisa obligasi yakni Rp 200 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). "Bila jumlah dalam Penjaminan Terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya,, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan obligasi tersebut," tulis manajemen dalam prospektus.

Bahana Sekuritas menjadi penjamin emisi obligasi, sementara Bank Bukopin menjadi wali amanat. Masa penawaran obligasi dengan rating BBB+ dari Pefindo ini dimulai pada 13 September dan akan tercatat di BEI pada 19 September.

Dana obligasi ini sebesar Rp 256 miliar akan digunakan untuk membayar pokok utang Obligasi Berkelanjutan I tahap II tahun 2016 Seri B yang akan jatuh tempo pada 14 Oktober 2019.

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja entitas anak yang akan disalurkan dalam bentuk pinjaman ke PT Telesindo Shop, PT Simpatindo Multi Media, dan PT Perdana Mulia Makmur dengan tingkat bunga dan jatuh tempo yang sama dengan obligasi.


(tas/hps) Next Article Digoyang Kabar Gagal Bayar, Begini Arah Saham Tiphone Mobile

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular