Sumitomo Tantang OCBC Minati Bank Permata, Siapa Tergusur?

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
06 September 2019 17:45
Sumitomo Mitsui Bank Corporation (SMBC) dikabarkan masuk ke bursa perebutan PT Bank Permata Tbk.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Sumitomo Mitsui Bank Corporation (SMBC) dikabarkan masuk ke bursa perebutan PT Bank Permata Tbk (BNLI), dan menjadi penantang baru pesaing lainnya yang sudah lebih dulu menyampaikan minat mencaplok Bank Pertama yaitu Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd (OCBC).

Dalam pemberitaan terpisah, Sumitomo dan OCBC dikabarkan akan membeli saham Bank Permata milik PT Astra international Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank (Stanchart) yang masing-masing mengantongi 44,56% saham atau berarti 12,49 miliar unit saham Bank Permata. Sisanya yaitu 3,04 miliar saham atau 10,88%-nya masih dimiliki investor publik.

Jika Sumitomo menang terhadap pesaing terdekat lain yaitu OCBC, maka akan turut memunculkan akuisisi dan penggabungan usaha terhadap bank domestik SMBC yang baru rampung selesai diakuisisi pada Februari lalu yaitu PT Bank BTPN Tbk (BTPN).


Di lain pihak, jika OCBC yang head-to-head dengan SMBC justru yang muncul sebagai pemenang, maka Bank Permata berpotensi dimerger dengan bank milik OCBC lainnya (karena aturan kepemilikan tunggal) yaitu PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).



Jika secara sederhana Bank Permata merger dengan BTPN dan menilik laporan keuangan terakhir pada semester I-2019, maka aset gabungan kedua bank akan menjadi Rp 334,46 triliun.

Namun, jika skenario kedua (Bank Permata merger dengan NISP), aset gabungan keduanya akan menjadi Rp 325,81 triliun.

Lantas, apapun skenarionya jika salah satu dari Sumitomo atau OCBC yang memenangkan 'kompetisi' ini, maka bank gabungan tersebut akan membuat entitas yang bertahan (surviving entity) akan menjadi penghuni baru Bank Umum Kelompok Usaha 4 (BUKU 4).

Selain masuk ke dalam kelompok perusahaan paling giant di sektor perbankan, maka jumlah anggota bank BUKU 4 menjadi total tujuh bank.


Bank BUKU 4 adalah bank dengan modal inti minimal Rp 30 triliun yang saat ini baru diisi oleh enam bank yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin/PNBN).

Bank Mandiri juga sebelumnya dikabarkan ikut dalam penawaran akuisisi Bank Permata tapi kemudian diberitakan batal karena ketidakcocokan harga.

Namun, apapun skenarionya, akan ada yang tergeser dari posisi Bank Buku 4 dengan aset terbesar yaitu CIMB Niaga. Per akhir Juni 2019, BNGA memiliki aset Rp 271,85 triliun, di atas PNBN dengan aset Rp 213,62 triliun.

Harga saham BNLI pada penutupan pasar hari ini ditutup turun 0,96% menjadi Rp 1.035/saham dan membentuk kapitalisasi pasar Rp 28,73 triliun.







TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/tas) Next Article Resmi! Sea Grup, Induk Shopee Jadi Pemegang Saham Bank BKE

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular