Hampir Pasti, 2019 Mandul IPO BUMN & Anak Usahanya
Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 September 2019 13:06
Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang kuartal terakhir 2019, aksi penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau anak usahanya masih mandul. Dari 33 emiten baru di tahun ini, tak ada satupun yang berasal dari perusahaan pelat merah.
Kondisi ini jelas-jelas berbanding terbalik dengan tahun lalu, dimana jumlah perusahaan tercatat membludak menjadi sebanyak 57 perusahaan. Tiga diantaranya merupakan anak usaha BUMN, antara lain PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) dan PT Phapros Tbk. (PEHA).
IPO dari tiga anak usaha BUMN ini di tahun ini mengantongi dana paling besar senilai Rp 835 miliar, itu dilakukan oleh anak usaha PT Pelindo II yakni IPCC. Disusul kemudian oleh TUGU senilai Rp 684 miliar dan terakhir PEHA yang melepas kepemilikannya ke publik dan memperoleh dana sekitar Rp 200 miliar.
Sebenarnya di tahun ini bukan tak ada anak usaha BUMN yang berencana untuk mencatatkan sahamnya. Namun, hal itu hanya tinggal rencana sebab hingga saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam pipeline IPO-nya masih belum menorehkan nama perusahaan BUMN ini.
Salah satu kendala yang disebut-sebut menahan rencana IPO ini adalah kondisi pasar yang dinilai belum kondusif.
Seperti PT PP Tbk (PTPP) yang menggadang-gadang melepas dua anak usahanya di tahun ini malah urung. Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengatakan setelah menyimak kondisi terkini perseroan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses IPO anak usaha.
"Dengan kondisi terkini tidak ada lagi IPO, tahun depan tunggu nanti, sedang melihat situasi dan kondisi peluang yang ada dan kondisi perusahaan. Jadi belum tahun ini," kata Agus, saat konferensi pers setelah paparan publik di Jakarta, Selasa (20/08/2019).
Begitu juga dengan anak usaha lainnya, yang hingga saat ini oleh CNBC Indonesia tercatat setidaknya ada 15 anak usaha BUMN ini menurungkan niatnya untuk IPO.
Berikut daftar 15 anak usaha BUMN yang berencana IPO namun urung dilaksanakan.
(hps/hps) Next Article Simak! 4 Anak Usaha BUMN Siap Go Public!
Kondisi ini jelas-jelas berbanding terbalik dengan tahun lalu, dimana jumlah perusahaan tercatat membludak menjadi sebanyak 57 perusahaan. Tiga diantaranya merupakan anak usaha BUMN, antara lain PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) dan PT Phapros Tbk. (PEHA).
IPO dari tiga anak usaha BUMN ini di tahun ini mengantongi dana paling besar senilai Rp 835 miliar, itu dilakukan oleh anak usaha PT Pelindo II yakni IPCC. Disusul kemudian oleh TUGU senilai Rp 684 miliar dan terakhir PEHA yang melepas kepemilikannya ke publik dan memperoleh dana sekitar Rp 200 miliar.
Sebenarnya di tahun ini bukan tak ada anak usaha BUMN yang berencana untuk mencatatkan sahamnya. Namun, hal itu hanya tinggal rencana sebab hingga saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam pipeline IPO-nya masih belum menorehkan nama perusahaan BUMN ini.
Seperti PT PP Tbk (PTPP) yang menggadang-gadang melepas dua anak usahanya di tahun ini malah urung. Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengatakan setelah menyimak kondisi terkini perseroan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses IPO anak usaha.
"Dengan kondisi terkini tidak ada lagi IPO, tahun depan tunggu nanti, sedang melihat situasi dan kondisi peluang yang ada dan kondisi perusahaan. Jadi belum tahun ini," kata Agus, saat konferensi pers setelah paparan publik di Jakarta, Selasa (20/08/2019).
Begitu juga dengan anak usaha lainnya, yang hingga saat ini oleh CNBC Indonesia tercatat setidaknya ada 15 anak usaha BUMN ini menurungkan niatnya untuk IPO.
Berikut daftar 15 anak usaha BUMN yang berencana IPO namun urung dilaksanakan.
 Foto: Monica Wareza/CNBC Indonesia |
(hps/hps) Next Article Simak! 4 Anak Usaha BUMN Siap Go Public!
Most Popular