Cadangan Devisa RI Naik Meski Pasar Tertekan, Ini Kata BI

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
06 September 2019 12:42
Tekanan pada pasar keuangan dunia terjadi sepanjang Agustus 2019 karena perang dagang AS dengan China makin panas.
Foto: Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Jakarta, CNBC IndonesiaBank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa nasional naik menjadi US$ 126,4 miliar pada Agustus, dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 125,9 miliar. Hasil ini cukup positif di tengah tekanan yang terjadi di pasar keuangan.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan tekanan pada pasar keuangan dunia terjadi sepanjang Agustus 2019 karena kicauan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang membuat perang dagang dengan China makin panas. Khususnya soal rencana kenaikan tarif barang asal China ke AS.


Kondisi ini menimbulkan kecemasan investor pasar keuangan akan terjadinya perlambatan ekonomi global, bahkan resesi. Hasilnya, investor mengalihkan investasinya ke dolar AS atau emas yang dinilai menjadi pilihan yang aman. Arus modal asing, khususnya di pasar obligasi, akhirnya mulai keluar dari Indonesia.

"Agustus kan market memang agak tertekan karena masalah Trump. Di bond kita lihat kan juga inflow-nya agak terganggu. Yah biasalah siklus seperti itu. Dinamisme di Agustus kan memang jittery sekali, waktu ada isu Trump dan Argentina. Kalau kami melihatnya sih cadangan devisa masih aman," ujar Destry di Gedung DPR, Jakarta, Jumat(6/9/2019).


Dinamika perang dagang memang sangat sensitif menggerakkan pasar keuangan dunia. Namun Destry menganggap kondisi ekonomi Indonesia masih cukup baik. Meski dunia kini mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan ancaman resesi.

"Kalau saya lihat kan apa yang terjadi di Indonesia marketnya masih oke, yield-nya juga menarik, spread masih di atas 5,5% ya dan juga kita lihat fiskal sangat prudent. Jadi kami masih percaya diri," ujar Destry.


(wed/dru) Next Article BI: Cadev Desember 2020 Akan Meningkat di Atas USD 135 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular