Emiten Properti Mulai Kepincut Cuan di Ibu Kota Baru

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 September 2019 17:14
Emiten properti PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) berencana menggarap sejumlah proyek properti.
Foto: Suasana kawasan Sepaku di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay/ via REUTERS)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) berencana menggarap sejumlah proyek properti di Kalimantan Timur sejalan dengan rencana pemerintah yang akan memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kertanegara.

Maikel Tanuwijaya, Direktur Marketing Pollux Properti mengatakan, pihaknya sedang mengkaji rencana lebih detail mengenai pengembangan bisnis properti di Ibu Kota baru. Dia menyebut, saat ini sudah banyak yang menawarkan lahan kepada perseroan di sekitar ibu kota baru.

Berdasarkan rencana, perusahaan dengan kode saham POLL tersebut bakal membangun proyek properti yang terintegrasi mulai dari apartemen, ruko hingga landed house. Lahan yang disiapkan minimal untuk membangun proyek mixed use sebesar 2,5 hektare.


"Saat ini masih memilih area yang bagus, Pollux selalu membangun mixed use development, arahnya integrated development," kata Maikel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Emiten properti BUMN, PT PP Properti Tbk (PPRO) juga berencana menggarap proyek di Ibu Kota baru. Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat menyatakan, pihaknya memang telah melakukan kajian mendalam dalam 4 bulan terakhir ini merespons rencana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan.

Kajian yang sudah berlangsung 4 bulan terakhir ditargetkan akan selesai pada tahun ini sebelum pada akhirnya perseroan menentukan langkah yang tepat di lokasi pemindahan ibu kota.


"Presiden telah menentukan lokasi ibu kota, kajian kami menjadi lebih fokus dan pada saatnya kami akan mengambil langkah yang tepat," kata Taufik Hidayat dalam gelaran paparan publik di BEI, Senin (26/8/2019).

Taufik menyebut, saat ini ada pemilik lahan yang sudah menawarkan skema kerja sama (joint venture) dengan luas area 500 hektare. Hanya saja, ia masih enggan menyebutkan secara gamblang nama perusahaan tersebut.

Dia memberi gambaran, nantinya di area ibu kota baru, proyek properti PPRO tidak akan jauh berbeda seperti di Balikpapan. "Nantinya itu mixed use, menunggu kajian selesai," pungkasnya.

Magnet properti di luar Jawa.

[Gambas:Video CNBC]



(tas/tas) Next Article Ibu Kota Baru Belum Final, Pengembang Raksasa Masih Takut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular