
Sprint di Menit Akhir, IHSG Berhasil Ditutup Hijau
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
04 September 2019 16:33

Walaupun bursa saham utama Tanah Air berhasil bergerak ke utara, sayangnya investor asing masih emoh untuk mengkoleksi emiten-emiten Indonesia. Pada penutupan perdagangan, investor asing membukukan aksi jual bersih mencapai Rp 828,68 miliar.
Emiten-emiten yang banyak dilepas investor asing di antaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 211,97 M), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk/SSMS (Rp 126,11 M), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 105,16 M).
Besar kemungkinan momok yang menyebabkan pelaku pasar asing kabur adalah friksi dagang Washinton dan Beijing yang tampaknya semakin alot.
Untuk diketahui, pada 23 Agustus, Trump sangat marah saat mengetahui bahwa Beijing berencana untuk melakukan aksi retaliasi dengan memberlakukan bea masuk pada produk Made in USA senilai US$ 75 miliar sebagai balasan atas keputusan Washington yang akan memberlakukan tarif tambahan pada 1 September, dilansir dari CNBC International.
Tanggapan pertama Trump atas aksi China adalah berkomunikasi dengan pejabat Gedung Putih dan menyarankan untuk menggandakan bea masuk yang sedang berlaku, ungkar 3 orang yang mengetahui masalah tersebut, dilansir dari CNBC International.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer kemudian meminta beberapa pemimpin perusahaan untuk menelpon dan memperingatkan Trump terkait dampak yang akan terjadi pada pasar saham dan perekonomian jika dia menjalankan niatnya.
Lebih lanjut, kemarin (3/9/2019), Trump bahkan mengatakan dia bisa mengambil langkah lebih ekstrim untuk menekan praktik dagang China apabila dia kembali memenangkan pemilihan presiden tahun depan.
“.. Lalu, pikirkan apa yang terjadi pada China ketika saya menang. Kesepakatan akan ‘LEBIH SULIT!’ Sementara itu, rantai pasokan China akan hancur, dan bisnis, pekerjaan, dan uang akan hilang!” cuit Trump.
Presiden Negeri Adidaya ke-45 tersebut, sering kali secara terbuka menyampaikan bahwa Beijing sedang berusaha menghambat negosiasi dagang dengan harapan jika tahun depan presiden terpilih datang dari partai oposisi, maka China akan mendapat kesepakatan yang lebih baik, dilansir Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)
Emiten-emiten yang banyak dilepas investor asing di antaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 211,97 M), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk/SSMS (Rp 126,11 M), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 105,16 M).
Besar kemungkinan momok yang menyebabkan pelaku pasar asing kabur adalah friksi dagang Washinton dan Beijing yang tampaknya semakin alot.
Tanggapan pertama Trump atas aksi China adalah berkomunikasi dengan pejabat Gedung Putih dan menyarankan untuk menggandakan bea masuk yang sedang berlaku, ungkar 3 orang yang mengetahui masalah tersebut, dilansir dari CNBC International.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer kemudian meminta beberapa pemimpin perusahaan untuk menelpon dan memperingatkan Trump terkait dampak yang akan terjadi pada pasar saham dan perekonomian jika dia menjalankan niatnya.
Lebih lanjut, kemarin (3/9/2019), Trump bahkan mengatakan dia bisa mengambil langkah lebih ekstrim untuk menekan praktik dagang China apabila dia kembali memenangkan pemilihan presiden tahun depan.
“.. Lalu, pikirkan apa yang terjadi pada China ketika saya menang. Kesepakatan akan ‘LEBIH SULIT!’ Sementara itu, rantai pasokan China akan hancur, dan bisnis, pekerjaan, dan uang akan hilang!” cuit Trump.
Presiden Negeri Adidaya ke-45 tersebut, sering kali secara terbuka menyampaikan bahwa Beijing sedang berusaha menghambat negosiasi dagang dengan harapan jika tahun depan presiden terpilih datang dari partai oposisi, maka China akan mendapat kesepakatan yang lebih baik, dilansir Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)
Pages
Most Popular