
Ulasan Teknikal IHSG
Dibuka Menguat, IHSG Berpotensi Masih Terjebak
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 September 2019 09:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Reli kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama 4 hari beruntun pada minggu lalu akhirnya terhenti pada perdagangan Senin kemarin (2/9/2019) setelah IHSG ditutup dengan koreksi 0,6% pada level 6.290.
Data perdagangan mencatat, pada Selasa ini (3/9/2019), IHSG dibuka di zona hijau di level 6.293,36 dan 5 menit kemudian melesat lagi menjadi 6.306.
Pada perdagangan Selasa ini, Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan kembali melemah hingga akhir perdagangan. Rentang perdagangan IHSG diperkirakan berada pada level 6.225 hingga 6.325.
Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama kemarin pada perdagangan kemarin ditutup karena memperingati hari buruh. Akan tetapi, bursa saham futures (berjangka) Wall Street kompak memerah yang menandakan sikap "wait and see"
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan angka inflasi bulan Agustus sebesar 0,12% secara bulanan (MoM), lebih rendah dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan inflasi bulanan (month-on-month/MoM) berada di 0,16%.
Secara teknikal, IHSG memberikan sinyal koreksi pada perdagangan hari seiring terbentuknya pola bearish engulfing yang menandakan tekanan jual yang lebih besar.
IHSG juga berpotensi kembali terjebak dalam fluktuasi hariannya, dikarenakan posisinya yang tepat bergerak di garis rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir atau moving average five/MA5 (garis hijau pada grafik).
Potensi pelemahan IHSG lebih terbuka, mengingat posisinya yang telah memasuki wilayah jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal relative strength index (RSI), yang mengukur fluktuasi arah pergerakan pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ditopang Kenaikan Komoditas, IHSG Siap Tembus Level 6.700
Data perdagangan mencatat, pada Selasa ini (3/9/2019), IHSG dibuka di zona hijau di level 6.293,36 dan 5 menit kemudian melesat lagi menjadi 6.306.
Pada perdagangan Selasa ini, Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan kembali melemah hingga akhir perdagangan. Rentang perdagangan IHSG diperkirakan berada pada level 6.225 hingga 6.325.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan angka inflasi bulan Agustus sebesar 0,12% secara bulanan (MoM), lebih rendah dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan inflasi bulanan (month-on-month/MoM) berada di 0,16%.
Secara teknikal, IHSG memberikan sinyal koreksi pada perdagangan hari seiring terbentuknya pola bearish engulfing yang menandakan tekanan jual yang lebih besar.
IHSG juga berpotensi kembali terjebak dalam fluktuasi hariannya, dikarenakan posisinya yang tepat bergerak di garis rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir atau moving average five/MA5 (garis hijau pada grafik).
![]() |
Potensi pelemahan IHSG lebih terbuka, mengingat posisinya yang telah memasuki wilayah jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal relative strength index (RSI), yang mengukur fluktuasi arah pergerakan pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ditopang Kenaikan Komoditas, IHSG Siap Tembus Level 6.700
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular