Pasar SUN Naik, Data Inflasi Lebih Dominan Daripada AS-China

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
02 September 2019 19:48
Harga obligasi rupiah pemerintah menguat & mengakhiri tren koreksi sejak Rabu pekan lalu, seiring pengumuman inflasi yang jinak
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah menguat dan mengakhiri tren koreksi yang sudah terjadi sejak Rabu pekan lalu, seiring dengan pengumuman angka inflasi yang jinak tadi siang.

Penguatan masih terjadi meskipun terdapat ancaman sentimen negatif dari saling berlakunya kenaikan tarif impor AS-China. Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain.

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0068 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 2,5 basis poin (bps) menjadi 7,75%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

 

Yield Obligasi Negara Acuan 2 Sep'19

Seri

Jatuh tempo

Yield 30 Aug'19 (%)

Yield 2 Sep'19 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar IBPA 2 Sep'19 (%)

FR0077

5 tahun

6.781

6.768

-1.30

6.6911

FR0078

10 tahun

7.354

7.333

-2.10

7.2947

FR0068

15 tahun

7.779

7.754

-2.50

7.7348

FR0079

20 tahun

7.878

7.869

-0.90

7.8386

Avg movement

-1.70


Sumber: Refinitiv

 

Yield Wajar Obligasi Negara Acuan 2 Sep'19

Seri

Jatuh tempo

Yield 30 Aug'19 (%)

Yield 2 Sep'19 (%)

Selisih (basis poin)

FR0077

5 tahun

6.7385

6.6911

-4.74

FR0078

10 tahun

7.3012

7.2947

-0.65

FR0068

15 tahun

7.7404

7.7348

-0.56

FR0079

20 tahun

7.8667

7.8386

-2.81

Avg movement

-2.19


Sumber: IBPA


Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,51 poin (0,2%) menjadi 259,68 dari posisi akhir pekan lalu 259,16.

Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 583 bps, menyempit dari posisi akhir pekan lalu 585 bps.

Yield US Treasury 10 tahun naik 0,1 bps hingga 1,499% dari posisi akhir pekan lalu 1,498%. Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi pada seluruh pasang seri acuan, yang lumrah terjadi sejak perang dagang China-AS memanas pada April lalu.

Saat ini pelaku pasar global lebih menantikan inversi yang terjadi pada yield tenor 2 tahun-10 tahun yang bertahan sejak 2 pekan lalu, sebagai indikator yang lebih menegaskan kembali bahwa potensi resesi AS semakin dekat dibanding inversi tenor lain. Inversi adalah kondisi lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding yield seri lebih panjang.

Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.

 

Yield US Treasury Acuan 2 Sep'19

Seri

Benchmark

Yield 30 Aug'19 (%)

Yield 2 Sep'19 (%)

Selisih (Inversi)

Satuan Inversi

UST BILL 2019

3 Bulan

1.987

1.989

3 bulan-5 tahun

59.8

UST 2020

2 Tahun

1.538

1.51

2 tahun-5 tahun

11.9

UST 2021

3 Tahun

1.459

1.432

3 tahun-5 tahun

4.1

UST 2023

5 Tahun

1.419

1.391

3 bulan-10 tahun

49

UST 2028

10 Tahun

1.52

1.499

2 tahun-10 tahun

1.1


Sumber: Refinitiv

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.012 triliun SBN, atau 38,55% dari total beredar Rp 2.625 triliun berdasarkan data per 29 Agustus.

Angka kepemilikannya masih positif Rp 118,94 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 4,11 triliun.

Penguatan di pasar surat utang hari ini juga tidak seperti koreksi yang terjadi di pasar ekuitas dan rupiah di pasar valas, yang masing-masingnya turun 0,6% menjadi 6.290 untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan 0,07% menjadi Rp 14.190 per dolar AS untuk rupiah.

Dari pasar surat utang negara berkembang, mayoritas obligasi negara masih terkoreksi sehingga yield mayoritas obligasi negara naik, begitu juga dengan negara negara maju.

Hal tersebut mencerminkan investor global sedang menghindari obligasi pemerintah karena sedang dibekap sentimen positif terkait dengan sifat instrumen utang yang dinilai lebih aman dibanding pasar ekuitas.

 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 30 Aug'19 (%)

Yield 2 Sep'19 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil

7.54

7.44

-10.00

China

3.068

3.078

1.00

Jerman

-0.707

-0.687

2.00

Prancis

-0.41

-0.386

2.40

Inggris

0.48

0.436

-4.40

India

6.543

6.556

1.30

Jepang

-0.275

-0.263

1.20

Malaysia

3.31

3.319

0.90

Filipina

4.418

4.46

4.20

Rusia

7.11

7.08

-3.00

Singapura

1.752

1.739

-1.30

Thailand

1.45

1.465

1.50

Amerika Serikat

1.498

1.499

0.10

Afrika Selatan

8.195

8.175

-2.00


Sumber: Refinitiv


TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular