Eksternal & Domestik Bermuram Durja, IHSG Masih Memerah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 September 2019 12:42
Angka Inflasi Indikasikan Lemahnya Daya Beli
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Dari dalam negeri, kinerja IHSG dibebani oleh rilis angka inflasi periode Agustus 2019 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Sepanjang bulan lalu, BPS mencatat terjadi inflasi 0,12% secara bulanan (month-on-month/MoM), sementara inflasi secara tahunan (year-on-year/YoY) berada di level sebesar 3,49%.

Capaian tersebut berada di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan inflasi secara bulanan berada di level 0,16% dan inflasi secara tahunan berada di level 3,54%.

Rilis angka inflasi yang berada di bawah ekspektasi mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat Indonesia sedang berada di level yang relatif rendah. Apalagi, rilis data penjualan barang-barang ritel oleh Bank Indonesia (BI) belum lama ini juga mengindikasikan lemahnya daya beli masyarakat.

Belum lama ini, BI mengumumkan bahwa penjualan barang-barang ritel periode Juni 2019 terkontraksi 1,8% secara tahunan, jauh lebih buruk ketimbang capaian periode yang sama tahun lalu (Juni 2018) yakni pertumbuhan sebesar 2,3%.

Lebih lanjut, angka sementara untuk periode Juli 2019 menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel hanya tumbuh sebesar 2,3% secara tahunan, di bawah pertumbuhan pada Juli 2019 yang sebesar 2,9%.

Seiring dengan kuatnya indikasi bahwa daya beli masyarakat Indonesia sedang berada di level yang rendah, praktis saham-saham sektor konsumer dilego pelaku pasar. Per akhir sesi satu, indeks sektor barang konsumsi ambruk sebesar 1,51%.

Saham-saham barang konsumsi yang banyak dilego investor hingga siang hari di antaranya: PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-3,99%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (-2,23%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-1,74%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (-0,59%), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (-0,41%). 

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular