Risiko Investasi Rendah, BI: Capital Inflow Tembus Rp 181 T
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
30 August 2019 13:25
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat terjadinya aliran modal asing masuk ke Indonesia lewat Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar saham, seiring masih menariknya peluang investasi di Tanah Air.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan aliran modal asing atau capital inflow sudah mencapai Rp 180,7 triliun hingga saat ini atau year to date (ytd). Ini terdiri dari Rp 118,9 triliun di pasar obligasi dalam hal ini SBN, dan sisanya di saham sebanyak Rp 60,8 triliun.
"Jadi memang ada peningkatan dari angka minggu sebelumnya. Ini menunjukkan dalam seminggu ini ada kenaikan inflow total Rp 3,2 triliun, di mana memang ke SBN Rp 4,1 triliun," kata Perry usai Shalat Jumat di kompleks Bank Indonesia, Jumat (30/8/2019).
Sebagai perbandingan, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) per 26 Agustus menunjukkan investor asing total menggenggam Rp 1.008,98 triliun SBN, atau 38,67% dari total SBN beredar yakni Rp 2.609,42 triliun.
Angka kepemilikan masih positif atau bertambah Rp 115,73 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 900 miliar.
Di pasar saham, data Bursa Efek Indonesia, mencatat secara year to date hingga Jumat sesi I, asing sudah masuk sebesar Rp 54,97 triliun, sementara dalam 6 hari perdagangan terakhir, asing keluar dari bursa saham Indonesia sebanyak Rp 1,64 triliun.
Perry melanjutkan dari sisi Credit Default Swap (CDS) atau indeks persepsi risiko investasi milik Indonesia mengalami tren penurunan. Itu artinya persepsi risiko investasi Indonesia membaik.
"Terkait premi risiko menurun, CDS untuk 5 tahun turun jadi 90,4 bps [basis poin] atau 0,90 lebih rendah dari minggu sebelumnya yang 91 bps. Ini tunjukkan confidence [kepercayaan] ke RI baik."
(tas) Next Article Aliran Modal Asing Masuk ke RI Capai Rp 25 Triliun
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan aliran modal asing atau capital inflow sudah mencapai Rp 180,7 triliun hingga saat ini atau year to date (ytd). Ini terdiri dari Rp 118,9 triliun di pasar obligasi dalam hal ini SBN, dan sisanya di saham sebanyak Rp 60,8 triliun.
"Jadi memang ada peningkatan dari angka minggu sebelumnya. Ini menunjukkan dalam seminggu ini ada kenaikan inflow total Rp 3,2 triliun, di mana memang ke SBN Rp 4,1 triliun," kata Perry usai Shalat Jumat di kompleks Bank Indonesia, Jumat (30/8/2019).
Sebagai perbandingan, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) per 26 Agustus menunjukkan investor asing total menggenggam Rp 1.008,98 triliun SBN, atau 38,67% dari total SBN beredar yakni Rp 2.609,42 triliun.
Angka kepemilikan masih positif atau bertambah Rp 115,73 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 900 miliar.
Di pasar saham, data Bursa Efek Indonesia, mencatat secara year to date hingga Jumat sesi I, asing sudah masuk sebesar Rp 54,97 triliun, sementara dalam 6 hari perdagangan terakhir, asing keluar dari bursa saham Indonesia sebanyak Rp 1,64 triliun.
Perry melanjutkan dari sisi Credit Default Swap (CDS) atau indeks persepsi risiko investasi milik Indonesia mengalami tren penurunan. Itu artinya persepsi risiko investasi Indonesia membaik.
"Terkait premi risiko menurun, CDS untuk 5 tahun turun jadi 90,4 bps [basis poin] atau 0,90 lebih rendah dari minggu sebelumnya yang 91 bps. Ini tunjukkan confidence [kepercayaan] ke RI baik."
(tas) Next Article Aliran Modal Asing Masuk ke RI Capai Rp 25 Triliun
Most Popular