
Aliran Modal Asing Masuk ke RI Capai Rp 25 Triliun
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
24 January 2020 14:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah aliran modal asing masuk (inflow) ke Indonesia lewat pasar keuangan terus bertambah. Menurut Bank Indonesia (BI), ini menandakan naiknya kepercayaan investor asing akan kondisi perekonomian dalam negeri.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, merinci hingga 23 Januari 2020 inflow tercatat Rp 25,79 triliun. Aliran masuk ini masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 26,1 triliun dan saham Rp 2,57 triliun.
"Secara keseluruhan BI melihat inflow Rp 25,79 triliun ini adalah karena kepercayaan pelaku pasar juga kepercayaan investor termasuk luar negeri terhadap perekonomian Indonesia," ujarnya di Gedung BI, Jumat (24/1/2020).
Menurutnya, meski aliran modal masuk cukup besar sejak awal tahun, tetapi tetap saja ada aliran keluar (outflow). Ini juga sejalan dengan langkah BI yang mengganti SBI ke SBN.
"Memang ada SBI jatuh tempo, secara bertahap BI tidak lelang SBI dan nanti diganti jadi SBN. SBI jatuh tempo ini bisa dikatakan outflow atau minus," kata dia.
Adapun SBI yang jatuh tempo (menjadi inflow) tercatat Rp 2,3 triliun hingga 23 Januari 2020. Sedangkan outflow melalui saham sebesar Rp 980 juta.
"Outflow dari saham ini karena kondisi global, masih adanya risiko geopolitik atau kenaikan ketidakpastian pasar karena corona virus," jelasnya.
(wed/wed) Next Article Ramalan Cuan: Asing Bakal Masuk RI Tahun Ini US$ 19,6 M
Gubernur BI, Perry Warjiyo, merinci hingga 23 Januari 2020 inflow tercatat Rp 25,79 triliun. Aliran masuk ini masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 26,1 triliun dan saham Rp 2,57 triliun.
"Secara keseluruhan BI melihat inflow Rp 25,79 triliun ini adalah karena kepercayaan pelaku pasar juga kepercayaan investor termasuk luar negeri terhadap perekonomian Indonesia," ujarnya di Gedung BI, Jumat (24/1/2020).
"Memang ada SBI jatuh tempo, secara bertahap BI tidak lelang SBI dan nanti diganti jadi SBN. SBI jatuh tempo ini bisa dikatakan outflow atau minus," kata dia.
Adapun SBI yang jatuh tempo (menjadi inflow) tercatat Rp 2,3 triliun hingga 23 Januari 2020. Sedangkan outflow melalui saham sebesar Rp 980 juta.
"Outflow dari saham ini karena kondisi global, masih adanya risiko geopolitik atau kenaikan ketidakpastian pasar karena corona virus," jelasnya.
(wed/wed) Next Article Ramalan Cuan: Asing Bakal Masuk RI Tahun Ini US$ 19,6 M
Most Popular