Drama Pergantian Dirut dan Restrukturisasi Utang BUMN

Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 August 2019 07:14
Drama Pergantian Dirut dan Restrukturisasi Utang BUMN
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan kemarin Kamis (29/8/2019) dengan apresiasi sebesar 0,1% ke level 6.288,19, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak di zona hijau seiring dengan berjalannya waktu, sebelum kemudian tergelincir ke zona merah menjelang penutupan perdagangan.

Beruntung, pada akhir perdagangan IHSG sudah kembali ke zona hijau. Per akhir sesi dua, indeks saham acuan di Indonesia tersebut menguat 0,12% ke level 6.289,12.


IHSG berhasil menguat kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia justru berguguran: indeks Nikkei turun 0,09%, indeks Shanghai jatuh 0,1%, dan indeks Kospi berkurang 0,4%.


Terdapat sejumlah aksi yang dilakukan emiten pada perdagangan kemarin yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini.


1. Suprajarto Gantikan Maryono Jadi Dirut Bank BTN


Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) pada Kamis siang ini (29/8/2019) akhirnya resmi merombak jajaran direksi perusahaan.
 Direktur Utama Bank BTN Maryono diganti oleh Suprajarto, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

2. Digeser dari BRI ke BTN, Suprajarto Menolak!

Suprajarto memberikan keterangan pers terkait keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang diselenggarakan hari ini (29/8/2019).

Suprajarto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) mengaku mengetahui penunjukan sebagai orang nomor satu di BTN melalui media massa.

3. GMF Kembangkan Sayap Dari Australia Sampai Afrika

Setelah mengembangkan bisnis maintenance, repair, overhaul (MRO) di Batam, Kepulauan Riau, PT GMF AeroAsia Tbk. (GMFI) berencana untuk masuk ke pasar baru di benua Australia dan Afrika.

Pengembangan bisnis itu ditujukan untuk memperoleh pendapatan devisa yang saat ini 75% masih lari ke luar negeri.

Direktur Utama GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan mengatakan perusahaan terus meningkatkan portofolio pendapatan dari luar pihak afiliasi dengan merambah ke pasar internasional. Hingga Juni 2019 lalu, pendapatan perusahaan dari luar grup mencapai 49% dari total pendapatan dan ditargetkan untuk terus meningkat.


4. PGN Gelar RUPSLB Besok, Jadi Rombak Direksi atau Komisaris?

PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa (RUPSLB). Agendanya, selain melaporkan kinerja semester 1-2019, ada juga perubahan susunan pengurus.

Lalu, siapa yang kena ganti?

Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menuturkan, hingga saat ini, seperti yang diketahui olehnya, belum ada perubahan susunan pengurus di PGN.

5. Setelah PTPP, Giliran PGN "Bantu" Akuisisi Anak Usaha KRAS

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bakal mengakuisisi anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang bergerak di bidang pembangkit listrik, yakni PT Krakatau Daya Listrik (KDL). Diperkirakan akuisisi ini akan dieksekusi tahun depan mengingat saat ini kedua perusahaan masih melakukan kajian.

Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevi mengatakan akuisisi ini secara spesifik akan dilakukan atas bisnis KDL di bidang bisnis gas saja. Tujuannya untuk memperkuat usaha PGN sebagai distributor gas di Indonesia.

6. Jokowi Dicuekin, Rini Siap Rombak Manajemen 2 BUMN Farmasi

Setelah rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) lima BUMN yang disorot publik, Menteri BUMN Rini Soemarno ternyata juga menitahkan penyelenggaraan RUPSLB terhadap dua BUMN farmasi yakni PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) dan PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF).

Dua BUMN farmasi ini akan menggelar RUPSLB serentak di tempat yang sama dengan periode jam yang berbeda yakni di Hotel Borobodur Jakarta pada Rabu 18 September mendatang.

7. Mandiri Restrukturisasi Utang KRAS Rp 8 T, Bank Lain?

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan sindikasi perbankan yang menjadi kreditor PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan melakukan restrukturisasi utang yang total nilainya mencapai US$ 2 miliar dolar atau setara dengan Rp 28,20 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/US$).

Dari jumlah kredit sindikasi tersebut, nilai kredit yang disalurkan Bank Mandiri mencapai Rp 8 triliun.

Sedang Diserbu Baja China, Gunung Raja Paksi "Pede" IPO

Emiten baja asal Cikarang, PT Gunung Raja Paksi bakal segera mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indoneisa melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perseroan berencana melepas 1,24 miliar lembar saham baru atau setara 10,21% persen.

Dalam prospektus yang disampaikan di media massa, Kamis (29/8/2019), Gunung Raja Paksi akan menggunakan dana hasil dari IPO mayoritas atau sebesar 99,52% untuk melunasi utang dalam rangka pembelian aset tetap dan biaya operasi. Sisanya, 0,48% untuk modal kerja. 


8. Terungkap! Bentjok Punya Proyek Dekat Ibu Kota RI yang Baru

Pengusaha nasional yang juga dikenal luas di kalangan pelaku pasar modal yakni Benny Tjokrosaputro atau yang akrab disapa Bentjok, rupanya sudah punya proyek perumahan dekat wilayah Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur.

Bentjok membuat usaha patungan dengan Grup Ciputra membangun perumahan di Balikpapan, Kaltim. Kawasan pemukiman yang dibangun bersama kedua perusahaan tersebut adalah Citraland Manggar.

9. Merger Axiata-Telenor Jalan Terus, Target November Kelar

Axiata Group Bhd Malaysia, induk PT XL Axiata Tbk (EXCL), menyatakan rencana merger dengan perusahaan telekomunikasi Norwegia, Telenor ASA, masih berjalan atau on track kendati media lokal melaporkan bahwa aksi korporasi terbesar di industri telekomunikasi ini berpotensi memicu masalah besar di kemudian hari.

Chief Executive Officer Axiata Group Jamaludin Ibrahim mengatakan pembicaraan dengan Telenor kemungkinan akan memakan waktu 3-6 bulan dengan target penyelesaian pada November mendatang.

10. Merger Induk Sampoerna, Kapitalisasi Bisa Tembus Rp 2.820 T

Harga saham induk usaha PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), Philip Morris International Inc (PMI), mulai pulih pada perdagangan Rabu kemarin (28/8/2019) setelah terkena hantaman yang cukup keras seiring dengan tersebarnya informasi bahwa PMI berniat rujuk (merger kembali) dengan Altria Group Inc (Altria).

Data perdagangan di New York Stock Exchange (NYSE) mencatat, Rabu kemarin, harga saham PMI ditutup menguat 3,65% ke level US$ 74,32/saham, dari sebelumnya anjlok 7,76%.

11. Jadi Ibu Kota, Pengembang: Harga Properti Kaltim Bakal Naik

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menyebutkan akan ada potensi peningkatan harga properti di wilayah sekitaran Ibu Kota baru di Kalimantan Timur nanti. Apalagi dengan kondisi harga properti di wilayah tersebut yang selama empat tahun terakhir sudah turun 30%-50%.

Direktur Ciputra Tulus Santoso mengatakan penurunan harga properti di wilayah tersebut terjadi seiring dengan pelemahan harga komoditas yang sebagian besar mendorong perekonomian di wilayah ini. Namun dengan adanya pembangunan Ibu Kota baru akan mengerek harga properti.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular