
Tak Cuma Rencana Rombak Direksi, RUPSLB BTN pun Soal Akuisisi

Jakarta, CNBC Indonesia - Ternyata tak cuma perombakan direksi dan komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BTN pada Kamis ini (29/8/2019) juga menyelipkan satu agenda lain yakni rencana akuisisi PT Sarana Papua Ventura.
Siang nanti, Bank BTN akan melaksanakan RUPSLB yang digelar pada pukul 14.00 WIB bertempat di Gedung Menara Bank BTN.
Agenda meminta persetujuan akuisisi perusahaan modal ventura yang berbasis di Jayapura, Papua, itu adalah bagian dari tiga agenda RUPSLB.
Tiga agenda tersebut yakni evaluasi kinerja perseroan sampai dengan semester I-2019, rencana pembelian saham perusahaan modal ventura secara bertahap, dan pergantian susunan pengurus perusahaan.
Sarana Papua Ventura akan jadi perusahaan modal ventura milik Bank BTN dalam rangka penyertaan modal ke PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) yang mengelola LinkAja.
"Dalam rangka mengembangkan kegiatan usaha perseroan, perseroan berencana untuk melakukan pengambilalihan saham Sarana Papua Ventura secara bertahap," tulis pengumunan RUPSLB di laman Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Pengambilalihan tersebut akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 26 Ayat (6) Anggaran Dasar Perseroan, Pasal 125 Ayat (3), (4) dan (7) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Pasal 3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 36/POJK.03/2017 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal," tulis manajemen BBTN.
LANJUT HALAMAN 2: Sarana Papua dan Net Sell Asing
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya sudah mencabut sanksi pembekuan kegiatan usaha Sarana Papua Ventura karena perusahaan venture capital ini telah memiliki sedikitnya dua orang direksi sesuai ketentuan Pasal 8 Ayat 1 POJK Nomor 36/POJK.05/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahan Modal Ventura.
"Pencabutan sanksi pembekuan kegiatan usaha perusahaan modal ventura tersebut dituangkan dalam Surat Nomor S-594/NB.2/2018 tanggal 4 Oktober 2018," tulis OJK.
"Dengan dicabutnya sanksi tersebut, maka Sarana Papua Ventura dapat melakukan kegiatan usaha perusahaan modal ventura dengan tetap mengacu kepada ketentuan dalam peraturan perundangan yang berlaku."
Meski demikian, agenda RUPSLB yang masih menjadi sorotan publik ialah rencana perombakan direksi dan komisaris Bank BTN hari ini sebagaimana titah dari Menteri BUMN Rini Soemarno.
Investor asing terus mengobral saham BBTN pada pagi ini mencapai Rp 1,20 miliar jelang agenda RUPLSB ini. Bahkan data BEI mencatat dalam sebulan terakhir sejak kabar perombakan direksi dan komisaris bank BUMN beredar, saham BBTN dilepas asing hingga Rp 187 miliar, per sesi I Kamis ini.
Adapun saham BBTN masih minus 0,48% di level Rp 2.070/saham dan sebulan terakhir saham bank yang fokus pada KPR subsidi ini minus 14% dengan kapitalisasi pasar Rp 21,92 triliun.
Simak Bank BTN siap rilis global bond.
(tas/hps) Next Article Suprajarto Tolak Jadi Dirut BTN, Harga Saham BBTN Menghijau