
Aksi Emiten: Mandiri Rombak Komisaris, Induk HMSP Diakuisisi
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
29 August 2019 07:29

3.Patuhi Jokowi, Menteri Rini Hanya Rombak Komisaris Mandiri
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akhirnya memutuskan merombak jajaran komisaris dalam Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung hari ini, Rabu.
Ada satu komisaris yang diganti berdasarkan keputusan tersebut yang yaitu Askolani. Pria yang masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan ini digantikan oleh Ronald Silaban yang saat ini menjabat Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan.
Dengan adanya perubahan pengurus, maka susunan dewan komisaris Bank Mandiri yaitu:
• Komisaris Utama/Komisaris Independen : Hartadi A Sarwono
• Wakil Komisaris Utama : Imam Aprianto Putro
• Komisaris : Ronald Silaban
• Komisaris Independen : Bangun S Kusmulyono
• Komisaris Independen : Goei Siauw Hong
• Komisaris : Ardan Adiperdana
• Komisaris Independen : Makmur Keliat
• Komisaris : R Widyo Pramono
4.Jadi Pindah, Ini Sederet Proyek WIKA di Ibu Kota RI yang Baru
Emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyatakan kesiapannya mendukung rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur. WIKA akan ikut andil membangun sejumlah proyek infrastuktur dasar seperti jalan, jaringan listrik dan infrastuktur minyak bumi dan gas (migas).
Tumiyana, Direktur Utama Wijaya Karya menyatakan, mengingat masih terbatasnya alokasi anggaran pemindahan ibu kota, yakni hanya 19% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dibutuhkan sekitar Rp 466 triliun, nantinya Wijaya Karya akan menggandeng pihak swasta untuk menggarap proyek di Kalimantan Timur.
"Wika sudah mempersiapkan secara dini pemindahan ibu kota, baik dari bidang konstruksi maupun finansial," ungkap Tumiyana, dalam acara paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu.
5.BUMI Kaji Masuk Bisnis Hilir Batu Bara
PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) berencana untuk masuk ke industri hilirisasi batu bara yakni gasifikasi dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual dari produk baru bara. Langkah ini dianggap sebagai upaya perusahaan untuk mendiversifikasi bisnis perusahaan.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan perusahaan melihat adanya potensi pertumbuhan jika perusahaan masuk ke industri hilirisasi ini. Meski demikian, perusahaan tetap masih memprioritaskan penyelesaian restrukturisasi utang-utang perusahaan.
"Kami melihat kemungkinan untuk gasifikasi, BUMI juga ada FS (feasibility study) untuk growth beyond coal tapi kami masih fokus ke restructuring," kata Dileep di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
6.Induk HM Sampoerna Bakal Diakuisisi Raja Rokok Dunia
Philip Morris International Inc, induk dari PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengonfirmasi rencana perusahaan yang tengah menjajaki pembicaraan dengan Altria Group Inc untuk melakukan merger setara atau merger of equals menjadi satu perusahaan.
Dalam keterangan resminya, Philip Morris menegaskan diskusi atas rencana tersebut dengan Altria Group yang tercatat di New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham MO masih terus berlangsung.
Altria, dalam situsnya, mengklaim sebagai perusahaan rokok terbesar di dunia. Situs resmi Altria juga mengungkapkan perusahaan ini adalah induk dari Philip Morris USA, U.S. Smokeless Tobacco Company, John Middleton, Nat Sherman, Ste. Michelle Wine Estates, dan Philip Morris Capital Corporation.
"Tidak ada jaminan bahwa perjanjian atau transaksi apa pun akan dihasilkan dari pembicaraan [dengan Altria] ini. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa jika kesepakatan tercapai, bahwa transaksi akan [segera] selesai," tulis manajemen Philip Morris dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia. (sef/sef)
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akhirnya memutuskan merombak jajaran komisaris dalam Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung hari ini, Rabu.
Ada satu komisaris yang diganti berdasarkan keputusan tersebut yang yaitu Askolani. Pria yang masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan ini digantikan oleh Ronald Silaban yang saat ini menjabat Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan.
Dengan adanya perubahan pengurus, maka susunan dewan komisaris Bank Mandiri yaitu:
• Wakil Komisaris Utama : Imam Aprianto Putro
• Komisaris : Ronald Silaban
• Komisaris Independen : Bangun S Kusmulyono
• Komisaris Independen : Goei Siauw Hong
• Komisaris : Ardan Adiperdana
• Komisaris Independen : Makmur Keliat
• Komisaris : R Widyo Pramono
4.Jadi Pindah, Ini Sederet Proyek WIKA di Ibu Kota RI yang Baru
Emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyatakan kesiapannya mendukung rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur. WIKA akan ikut andil membangun sejumlah proyek infrastuktur dasar seperti jalan, jaringan listrik dan infrastuktur minyak bumi dan gas (migas).
Tumiyana, Direktur Utama Wijaya Karya menyatakan, mengingat masih terbatasnya alokasi anggaran pemindahan ibu kota, yakni hanya 19% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dibutuhkan sekitar Rp 466 triliun, nantinya Wijaya Karya akan menggandeng pihak swasta untuk menggarap proyek di Kalimantan Timur.
"Wika sudah mempersiapkan secara dini pemindahan ibu kota, baik dari bidang konstruksi maupun finansial," ungkap Tumiyana, dalam acara paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu.
5.BUMI Kaji Masuk Bisnis Hilir Batu Bara
PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) berencana untuk masuk ke industri hilirisasi batu bara yakni gasifikasi dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual dari produk baru bara. Langkah ini dianggap sebagai upaya perusahaan untuk mendiversifikasi bisnis perusahaan.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan perusahaan melihat adanya potensi pertumbuhan jika perusahaan masuk ke industri hilirisasi ini. Meski demikian, perusahaan tetap masih memprioritaskan penyelesaian restrukturisasi utang-utang perusahaan.
"Kami melihat kemungkinan untuk gasifikasi, BUMI juga ada FS (feasibility study) untuk growth beyond coal tapi kami masih fokus ke restructuring," kata Dileep di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
6.Induk HM Sampoerna Bakal Diakuisisi Raja Rokok Dunia
Philip Morris International Inc, induk dari PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengonfirmasi rencana perusahaan yang tengah menjajaki pembicaraan dengan Altria Group Inc untuk melakukan merger setara atau merger of equals menjadi satu perusahaan.
Dalam keterangan resminya, Philip Morris menegaskan diskusi atas rencana tersebut dengan Altria Group yang tercatat di New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham MO masih terus berlangsung.
Altria, dalam situsnya, mengklaim sebagai perusahaan rokok terbesar di dunia. Situs resmi Altria juga mengungkapkan perusahaan ini adalah induk dari Philip Morris USA, U.S. Smokeless Tobacco Company, John Middleton, Nat Sherman, Ste. Michelle Wine Estates, dan Philip Morris Capital Corporation.
"Tidak ada jaminan bahwa perjanjian atau transaksi apa pun akan dihasilkan dari pembicaraan [dengan Altria] ini. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa jika kesepakatan tercapai, bahwa transaksi akan [segera] selesai," tulis manajemen Philip Morris dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia. (sef/sef)
Pages
Most Popular