
BI Beri Kejutan, Tapi Sayang Rupiah Tak Terkejut...
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 August 2019 16:38

Atau bisa juga gerak rupiah dibatasi oleh ketidakpastian eksternal. Malam hari ini waktu Indonesia, akan dilangsungkan acara simposium tahunan Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) di Jackson Hole, Wyoming.
Pelaku pasar menantikan acara ini karena ingin mencari tahu arah kebijakan moneter AS ke depan. Jika Ketua Jerome 'Jay' Powell dalam paparannya di forum ini menunjukkan sikap yang kalem (dovish) dan mengisyaratkan penurunan suku bunga lebih lanjut, maka dolar AS berpeluang melemah karena. Sebaliknya jika Powell sedikit saja menunjukkan sikap hawkish, maka dolar AS akan mendapatkan kekuatan.
Saat ini, pelaku pasar yakin Powell dan kolega akan kembali menurunkan suku bunga acuan bulan depan. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke 1,75-2% mencapai 98,1%. Kemudian suku bunga acuan Negeri Paman Sam diperkirakan turun lagi 25 bps pada Oktober. Kemungkinannya mencapai 67,1%.
Namun itu adalah peluang di atas kertas. Perhitungan bisa saja berubah dengan pernyataan Powell di Jackson Hole.
Oleh karena itu, pelaku pasar memilih bermain aman dulu sambil menunggu 'arahan' dari Powell. Akibatnya, mayoritas mata uang Asia bergerak galau, tidak terkecuali rupiah.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 16:29 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pelaku pasar menantikan acara ini karena ingin mencari tahu arah kebijakan moneter AS ke depan. Jika Ketua Jerome 'Jay' Powell dalam paparannya di forum ini menunjukkan sikap yang kalem (dovish) dan mengisyaratkan penurunan suku bunga lebih lanjut, maka dolar AS berpeluang melemah karena. Sebaliknya jika Powell sedikit saja menunjukkan sikap hawkish, maka dolar AS akan mendapatkan kekuatan.
Saat ini, pelaku pasar yakin Powell dan kolega akan kembali menurunkan suku bunga acuan bulan depan. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke 1,75-2% mencapai 98,1%. Kemudian suku bunga acuan Negeri Paman Sam diperkirakan turun lagi 25 bps pada Oktober. Kemungkinannya mencapai 67,1%.
Namun itu adalah peluang di atas kertas. Perhitungan bisa saja berubah dengan pernyataan Powell di Jackson Hole.
Oleh karena itu, pelaku pasar memilih bermain aman dulu sambil menunggu 'arahan' dari Powell. Akibatnya, mayoritas mata uang Asia bergerak galau, tidak terkecuali rupiah.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 16:29 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular