Analisis

Tak Naik & Tak Turun Juga, Harga Emas Pilih Anteng Dulu

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 August 2019 13:36
Analisis Teknikal
Foto: Karyawan rumah emas ProAurum menghiasi pohon natal dengan lapisan emas, pohon Natal paling mahal di Eropa, terbuat dari 2.018 koin emas philharmonic di Wina, senilai 2,3 juta euro di Munich, Jerman 3 Desember 2018. REUTERS / Michael Dalder
Harga emas dua kali menguji support (tahanan bawah) US$ 1.508 pada perdagangan Kamis kemarin, setelah harga emas kembali bergerak naik. Level tersebut terlihat akan menjadi support yang cukup kuat lagi pada hari ini.

Pada pukul 12:45 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.519.64/troy ons, berdasarkan data investing.com

EDITGrafik: Emas (XAU/USD) Harian
Sumber: investing.com

Melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), dan MA 21 hari (garis merah), dan atas MA 125 hari (garis hijau). 

Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif dan bergerak naik, histogram juga di area positif namun bergerak menurun. Indikator ini masih memberikan gambaran peluang penguatan emas dalam jangka menengah.

EDITGrafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Sumber: investing.com

Pada time frame 1 jam, emas bergerak di kisaran MA 8 dan MA 21, tetapi masih di atas MA 125. Indikator stochastic bergerak turun dan mendekati wilayah jenuh jual (oversold). 

Support terdekat di kisaran US$ 1.515, selama tidak menembus ke bawah level tersebut emas berpeluang kembali menguat menguji kembali resisten (tahanan atas) US$ 1.526. 

Penembusan di atas resisten tersebut akan membuka peluang ke area US$ 1.530. Resisten selanjutnya berada di level US$ 1.536. 

Sementara jika support ditembus, harga emas berpeluang turun ke US$ 1.508. Outlook emas dalam jangka pendek masih menguat selama tidak menembus US$ 1.508. 

Namun mengingat harga emas masih "galau", jika level US$ 1.508 ditembus secara konsisten, emas berpotensi turun menguji level psikologis US$ 1.500.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular