Kelola Bisnis LNG, PGN Ekspansi Sampai Filipina

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
14 August 2019 10:17
PGN siap ekspansi bisnis LNG ke Filipina
Foto: Kiri-kanan : Sekretaris perusahaan Rachmat Hutama, Direktue Komerisial, Danny Praditya, Direktur Utama, Gigih Prakoso, Direktur Keuangan, Said Reza Pahlevy dan Direktur infrastruktur dan teknologi, Dilo seno widagdo memberikan keteranga pers mengenai proses PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) di Gedung Graha PGAS, Jakarta, Jumat, (11/1/2018). Harga pembelian 51% saham Pertagas dan anak usaha yang semula sebesar Rp 16,6 triliun menjadi Rp 20,18 triliun. PGN mengakuisisi 2,59 juta yang setara dengan 51% dari seluruh saham di Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anak perusahaanny. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menjajaki inisiasi pengembangan infrastruktur gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) receiving terminal dan potensi pasokan LNG baik di dalam negeri, maupun di negara-negara Asia Tenggara, salah satunya Filipina.

LNG receiving terminal nantinya akan memasok gas ke industri atau pun pembangkit listrik. Fasilitas LNG receiving terminal untuk mengubah gas yang sudah dicairkan (LNG) menjadi gas kembali (regasfikasi) yang siap dipakai.


Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan 
perusahaan telah mengirimkan Letter of Intent (LOI) kepada entitas lokal di Filipina dan saat ini sedang tahap diskusi untuk dapat difinalisasi.

"Dalam inisiasi bisnis ini, akan dilakukan joint partnership dengan pemain LNG lokal di Filipina maupun pemain LNG global untuk sharing investasi dan risiko dalam pengembangan bisnis ini," kata Gigih saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (13/8/2019). 

Ia menuturkan, pengembangan bisnis ini dilakukan sebab perusahaan melihat peluang untuk bisnis gas di luar Indonesia juga sedang berkembang. "Ini potensi bagi PGN Group untuk menangkap bisnis tersebut," imbuhnya.

Adapun, Gigih memastikan, rencana pengembangan bisnis ini sama sekali tidak mengganggu rencana perusahaan untuk membangun jaringan gas rumah tangga (jargas) dan infrastruktur lain.

Sebagai informasi, sebelumnya, PGN juga telah bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III, untuk membangun terminal LNG di Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Anak usaha PGN, yakni PT PGN LNG Indonesia (PLI) dan PT Pelindo Energi Logistik (PEL) selaku lini usaha Pelindo III di bisnis logistik energi, akan menggarap tiga fase pembangunan.

"Dalam skema distribusi dan transmisi gas, pasokan LNG dapat dikapalkan dari sumur di Bontang/Tangguh bahkan LNG impor, apabila pasokan LNG domestik tidak mampu lagi memasok kebutuhan LNG untuk domestik," ujar Gigih melalui keterangan resminya, Rabu (26/6/2019).

Gigih mengatakan, setelahnya, LNG ditampung di terminal LNG yang mempunyai fasilitas storage sementara dan di-breakbulk dengan filling unit untuk penjualan ritel.

Dengan begitu, LNG bisa langsung mengalir ke konsumen melalui jaringan pipa.
Selain itu, tambah Gigih, LNG juga dimungkinkan untuk dilakukan pendistribusian melalui truk kepada konsumen ritel (LNG trucking).



(gus) Next Article Saham PGAS Diobral Asing & Rontok Lebih 6%, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular