It Takes Two to Tango! IHSG Hijau Lagi

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 August 2019 09:41
Waspadai Pelemahan Rupiah
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Di sisi lain, pelaku pasar patut mencermati pelemahan rupiah. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,08% di pasar spot ke level Rp 14.227/dolar AS.

Rilis angka cadangan devisa sudah tak lagi mampu mengerek kinerja rupiah. Kemarin, Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa posisi cadangan devisa per akhir Juli 2019 adalah senilai US$ 125,9 miliar, naik US$ 2,1 miliar dari bulan sebelumnya (Juni 2019).

Pelaku pasar melepas rupiah dan mengalihkannya kepada dolar AS selaku safe haven seiring dengan nilai tukar yuan yang kembali dilemahkan oleh People’s Bank of China (PBOC) selaku bank sentral China.

Melansir CNBC International, PBOC menetapkan titik tengah yuan pada hari ini di level 7,0039/dolar AS, lebih lemah dibandingkan titik tengah pada perdagangan kemarin di level 6,9996/dolar AS. PBOC terus saja melemahkan yuan kala Kementerian Keuangan AS sudah melabeli China dengan julukan “manipulator mata uang”.

Ditengarai, langkah PBOC yang terus saja melemahkan nilai tukar yuan dimaksudkan sebagai bentuk lain serangan balasan China terhadap bea masuk baru yang akan dieksekusi AS pada awal bulan depan. Ketika yuan melemah, maka produk ekspor China akan menjadi lebih murah sehingga permintaannya bisa meningkat.

Dikhawatirkan, langkah dari bank sentral China ini akan membuat AS semakin panas yang pada akhirnya akan berakibat pada kian sulitnya kedua negara untuk meneken kesepakatan dagang.

Jika depresiasi rupiah terus bertahan hingga akhir perdagangan atau bahkan bertambah dalam, investor asing yang pada saat ini membukukan beli bersih senilai Rp 28,7 miliar di pasar reguler bisa terpicu untuk melakukan aksi jual dan mendorong IHSG finis di zona merah.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular