
Lahan Terbakar, Bagaimana Nasib Pasokan Kayu Sinar Mas?
tahir saleh, CNBC Indonesia
07 August 2019 18:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen pabrik kertas Grup Sinar Mas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) menegaskan tidak ada pasokan kayu perseroan yang terganggu setelah terjadi kebakaran di lahan konsesi milik perusahaan berelasi yakni PT Arara Abadi, pemasok kayu perusahaan.
Heri Santoso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indah Kiat, mengatakan Arara Abadi adalah salah satu pemasok kayu perseroan.
"Telah terjadi kebakaran pada areal konsesi Arara Abadi yang diklaim oleh masyarakat (areal konflik) yang berupa semak belukar," katanya dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip CNBC Indonesia, Rabu (7/8/2019).
Heri juga menegaskan tidak ada tanaman Hutan Tanam Industri (HTI) Arara Abadi yang mengalami kebakaran sehingga tidak mengganggu pasokan kayu perseroan. "Kebakaran tersebut telah diatasi pada waktu kurang dari dari 2 x 24 jam," katanya.
Berdasarkan pemberitaan Detik.com, lahan konsesi Arara Abadi di Riau terbakar. Pihak aparat kini memasang garis polisi di lokasi. "Kami dari perusahaan sudah melaporkan dan membuat pengaduan ke kepolisian terkait penyebab kebakaran di konsesi perusahaan kami," kata Humas Arara Abadi, Nurul Huda kepada detikcom, Senin (5/8/2019).
Lahan konsesi yang terbakar berada di Kabupaten Siak, Riau. Pihak kepolisian sudah memasang garis polisi pada Sabtu (4/8/2019). Humas Polres Siak, Bripka Dedek menjelaskan, kebakaran di kawasan konsesi Arara Abadi sudah berlangsung sejak Jumat.
"Lahan yang terbakar di konsesi lahan gambut yang sebagian sudah ditanami kebun sawit oleh masyarakat," kata Dedek, masih melansir Detik.
Mengacu data perdagangan Bursa Efek Indonesia, pada Rabu ini (7/8/2019), saham INKP stagnan di level Rp 6.675/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 36,52 triliun. Secara year to date atau tahun berjalan, saham INKP minus 42%. Hari ini asing bahkan keluar hingga Rp 12,41 miliar.
Berdasarkan data laporan keuangan INKP Juni 2019, jumlah pembelian perusahaan dari pemasok Arara Abadi yakni mencapai US$ 124,44 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$), meski turun dari periode yang sama tahun 2018 yakni sebesar US$ 212,70 juta. Data fcpmonitoring.com, Arara Abadi adalah perusahaan yang berada di bawah manajemen Sinarmas Forestry.
Sebagai informasi, sampai dengan 2018, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas mengalokasikan lebih dari Rp 13 triliun atau sekitar US$ 100 juta dalam berbagai upaya untuk mencapai target zero fire pada tahun 2020.
"APP Sinar Mas bersama seluruh mitra pemasok kami siap mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah mencapai Indonesia bebas asap," kata Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata, dalam siaran persnya.
Kebakaran hutan, Jokowi ancam copot petinggi TNI & Polri.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article Cetak Margin Lebih Besar, Laba INKP melesat 42,33%
Heri Santoso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indah Kiat, mengatakan Arara Abadi adalah salah satu pemasok kayu perseroan.
"Telah terjadi kebakaran pada areal konsesi Arara Abadi yang diklaim oleh masyarakat (areal konflik) yang berupa semak belukar," katanya dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip CNBC Indonesia, Rabu (7/8/2019).
Heri juga menegaskan tidak ada tanaman Hutan Tanam Industri (HTI) Arara Abadi yang mengalami kebakaran sehingga tidak mengganggu pasokan kayu perseroan. "Kebakaran tersebut telah diatasi pada waktu kurang dari dari 2 x 24 jam," katanya.
Berdasarkan pemberitaan Detik.com, lahan konsesi Arara Abadi di Riau terbakar. Pihak aparat kini memasang garis polisi di lokasi. "Kami dari perusahaan sudah melaporkan dan membuat pengaduan ke kepolisian terkait penyebab kebakaran di konsesi perusahaan kami," kata Humas Arara Abadi, Nurul Huda kepada detikcom, Senin (5/8/2019).
Lahan konsesi yang terbakar berada di Kabupaten Siak, Riau. Pihak kepolisian sudah memasang garis polisi pada Sabtu (4/8/2019). Humas Polres Siak, Bripka Dedek menjelaskan, kebakaran di kawasan konsesi Arara Abadi sudah berlangsung sejak Jumat.
"Lahan yang terbakar di konsesi lahan gambut yang sebagian sudah ditanami kebun sawit oleh masyarakat," kata Dedek, masih melansir Detik.
Mengacu data perdagangan Bursa Efek Indonesia, pada Rabu ini (7/8/2019), saham INKP stagnan di level Rp 6.675/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 36,52 triliun. Secara year to date atau tahun berjalan, saham INKP minus 42%. Hari ini asing bahkan keluar hingga Rp 12,41 miliar.
Berdasarkan data laporan keuangan INKP Juni 2019, jumlah pembelian perusahaan dari pemasok Arara Abadi yakni mencapai US$ 124,44 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$), meski turun dari periode yang sama tahun 2018 yakni sebesar US$ 212,70 juta. Data fcpmonitoring.com, Arara Abadi adalah perusahaan yang berada di bawah manajemen Sinarmas Forestry.
Sebagai informasi, sampai dengan 2018, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas mengalokasikan lebih dari Rp 13 triliun atau sekitar US$ 100 juta dalam berbagai upaya untuk mencapai target zero fire pada tahun 2020.
"APP Sinar Mas bersama seluruh mitra pemasok kami siap mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah mencapai Indonesia bebas asap," kata Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata, dalam siaran persnya.
Kebakaran hutan, Jokowi ancam copot petinggi TNI & Polri.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article Cetak Margin Lebih Besar, Laba INKP melesat 42,33%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular