
Kinerja Keuangan Membaik, Saham Telco Moncer Hari Ini
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
07 August 2019 15:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten-emiten yang bergerak di sektor telekomunikasi berterbangan pada perdagangan hari ini(7/8/2019), dan tidak pernah sekalipun merasakan pahitnya zona merah.
Pada pukul 14:25 harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) melesat 8,33% ke level Rp 3.380/unit saham. Kemudian diikuti oleh PT XL Axiata Tbk/EXCL yang menguat 3,18% menjadi Rp 3.240/unit saham, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM naik 2,18% ke Rp 4.220/unit saham, dan terakhir PT Smartfren Telecom Tbk/FREN naik 1,23% ke Rp 165/unit saham.
Sejatinya, wajar saja jika investor memburu saham emiten telekomunikasi mengingat kinerja fundamental keempat perusahaan tersebut sepanjang semester I-2019 terbilang cukup memuaskan.
Tabel di atas menunjukkan bahwa hingga akhir Juni 2019 total omzet perusahaan kompak menguat jika dibandingkan dengan semester I-2018, dimana pertumbuhan paling pesat kembali dibukukan oleh FREN.
Emiten telekomunikasi asuhan Grup Sinarmas mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 19,17% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 3,03 triliun. Sayangnya, meski omzet perusahaan tumbuh paling pesat, FREN masih menduduki posisi paling buncit dari sisi pendapatan.
Selain itu, FREN masih belum mampu mengantongi keuntungan dengan mencatatkan kerugian Rp 1,07 miliar. Akan tetapi, kerugian yang diderita perusahaan pada semester I-2019, lebih kecil dibandingkan dengan semester I-2018 yang sebesar Rp 1,65 triliun.
Lebih lanjut, emiten yang juga membukukan "rapor merah" adalah ISAT dimana total kerugian yang dibukukan perusahaan mencapai Rp 331,9 miliar. Layaknya FREN, nilai kerugian yang ditorehkan ISAT juga menurun dibandingkan tahun lalu, dimana perusahaan merugi Rp 693,7 miliar.
Di lain pihak, posisi jawara sektor telekomunikasi masih dipegang oleh emiten pelat merah, TLKM, yang baik dari segi total pemasukan atau pun laba bersih, membukukan nilai tertinggi.
Sepanjang semester 1-2019, total pendapatan perusahaan tumbuh 7,73% YoY menjadi Ro 69,35 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 64,37 triliun. Sedangkan laba bersih TLKM tercatat naik 27,36% menjadi Rp 11,08 miliar.
Tidak hanya itu, TLKM juga membukukan perolehan margin bersih (Net Profit Margin/NPM) paling besar, yaitu mencapai 15,98%.
Sementara itu, EXCL juga menorehkan kinerja yang cemerlang, karena perusahaan berhasil membalikkan posisi dari "rapor merah" menjadi "rapor biru".
Pada semester I-2019, EXCL mampu mengantongi laba bersih sebesar Rp 282,4 miliar, dari sebelumnya membukukan kerugian sebesar Rp 81,74 miliar.
Prestasi tersebut dapat tercapai seiring dengan peningkatan pada pos pendapatan. Selain itu pembiayaan pada pos beban interkoneksi dan beban penjualan juga turun, sehingga memberikan ruang lebih untuk mencatatkan keuntungan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Konsolidasi Memanas, Tren Koreksi Indosat Tertahan
Pada pukul 14:25 harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) melesat 8,33% ke level Rp 3.380/unit saham. Kemudian diikuti oleh PT XL Axiata Tbk/EXCL yang menguat 3,18% menjadi Rp 3.240/unit saham, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM naik 2,18% ke Rp 4.220/unit saham, dan terakhir PT Smartfren Telecom Tbk/FREN naik 1,23% ke Rp 165/unit saham.
Sejatinya, wajar saja jika investor memburu saham emiten telekomunikasi mengingat kinerja fundamental keempat perusahaan tersebut sepanjang semester I-2019 terbilang cukup memuaskan.
Tabel di atas menunjukkan bahwa hingga akhir Juni 2019 total omzet perusahaan kompak menguat jika dibandingkan dengan semester I-2018, dimana pertumbuhan paling pesat kembali dibukukan oleh FREN.
Emiten telekomunikasi asuhan Grup Sinarmas mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 19,17% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 3,03 triliun. Sayangnya, meski omzet perusahaan tumbuh paling pesat, FREN masih menduduki posisi paling buncit dari sisi pendapatan.
Selain itu, FREN masih belum mampu mengantongi keuntungan dengan mencatatkan kerugian Rp 1,07 miliar. Akan tetapi, kerugian yang diderita perusahaan pada semester I-2019, lebih kecil dibandingkan dengan semester I-2018 yang sebesar Rp 1,65 triliun.
Lebih lanjut, emiten yang juga membukukan "rapor merah" adalah ISAT dimana total kerugian yang dibukukan perusahaan mencapai Rp 331,9 miliar. Layaknya FREN, nilai kerugian yang ditorehkan ISAT juga menurun dibandingkan tahun lalu, dimana perusahaan merugi Rp 693,7 miliar.
Di lain pihak, posisi jawara sektor telekomunikasi masih dipegang oleh emiten pelat merah, TLKM, yang baik dari segi total pemasukan atau pun laba bersih, membukukan nilai tertinggi.
Sepanjang semester 1-2019, total pendapatan perusahaan tumbuh 7,73% YoY menjadi Ro 69,35 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 64,37 triliun. Sedangkan laba bersih TLKM tercatat naik 27,36% menjadi Rp 11,08 miliar.
Tidak hanya itu, TLKM juga membukukan perolehan margin bersih (Net Profit Margin/NPM) paling besar, yaitu mencapai 15,98%.
Sementara itu, EXCL juga menorehkan kinerja yang cemerlang, karena perusahaan berhasil membalikkan posisi dari "rapor merah" menjadi "rapor biru".
Pada semester I-2019, EXCL mampu mengantongi laba bersih sebesar Rp 282,4 miliar, dari sebelumnya membukukan kerugian sebesar Rp 81,74 miliar.
Prestasi tersebut dapat tercapai seiring dengan peningkatan pada pos pendapatan. Selain itu pembiayaan pada pos beban interkoneksi dan beban penjualan juga turun, sehingga memberikan ruang lebih untuk mencatatkan keuntungan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Konsolidasi Memanas, Tren Koreksi Indosat Tertahan
Most Popular