JK: Rupiah Tak Ada Hubungan Dengan The Fed

Rahajeng Kusuma Hastuti, CNBC Indonesia
07 August 2019 13:57
JK menilai Indonesia tidak perlu khawatir dengan kebijakan The Fed. Meski Bank Sentral AS ini menaikkan suku bunganya, seharusnya tidak berpengaruh ke rupiah.
Foto: Wakil Presiden Jusuf Kalla (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menilai Indonesia tidak perlu terlalu khawatir dengan kebijakan The Fed. Meski Bank Sentral Amerika Serikat ini menaikkan suku bunganya, seharusnya tidak berpengaruh pada rupiah.

Menurutnya suku bunga The Fed akan membuat dolar kembali ke AS, bukan rupiah yang pergi dari Indonesia. Yang menjadi masalah justru jika rupiah lari ke luar negeri.


"Jadi teori sederhana bunga rendah, maka investasi tinggi. Ujung dari pertumbuhan ekonomi adalah investasi," kata JK dalam sebuah seminar di Jakarta, Rabu (7/08/2019).

Yang berpengaruh pada investasi justru tingkat suku bunga, baik deposito, bank sentral, dan pinjaman. Seharusnya  maksimal bunga pinjaman hanya 7%. Dia mengharapkan ada penurunan suku bunga secara bertahap.


"Sekarang sering dihubungkan inflasi dan pinjaman. Harusnya bunga pinjaman ga lebih dari 7-8%. kalau lebih nanti ekonomi tidak jalan. Bank itu tidak hidup dari pertumbuhan bunga, tetapi pertumbuhan ekonomi," tegasnya.

Pada krisis 1998 pun terjadi karena perbankan mengaitkan inflasi dengan tingkat suku bunga, ketika inflasi melambung perekonomian pun goyah. Yang perlu ditingkatkan justru investasi, bahkan pemerintah ingin berpikir dengan kolaborasi investasi swasta, negara bisa tumbuh.

Jika mengharapkan investasi asing sepenuhnya pun bisa tumbuh masalah. Seperti yang dialami oleh industri semen yang mengalami kelebihan produksi, terutama karena ada pemain China yang masuk ke pasar. Positifnya industri pun menjadi berlomba untuk lebih efisien.

"Investasi bisa jalan karena ada efisiensi walaupun ada yang rugi. Pemerintah mau mempercepat infrastruktur, semua yang ada di pipeline semua dipercepat, apakah kereta api dari Bandung atau semi cepat Jakarta Surabaya, bendungan dipercepat. Kembali ke teori Kalau ada masalah pemerintahlah yang harus berikan insentif," katanya.


(roy/roy) Next Article Curhat JK: Banyak Pejabat Pro 'Rokok', Bikin Susah Kabinet

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular