
Usai Hentikan Rentetan Pelemahan, Riyal Lanjutkan Penguatan
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 July 2019 18:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang riyal Arab Saudi kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (29/7/19), setelah pada pekan lalu berhasil menghentikan penurunan lima pekan berturut-turut.
Pada pukul 16:40 WIB, riyal diperdagangkan di level Rp 3.737 atau menguat 0,13% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Penguatan riyal pada perdagangan hari ini terbantu performa buruk rupiah. Mata Uang Garuda melemah hampir terhadap semua mata uang.
Pergerakan impresif rupiah dalam beberapa pekan terakhir memicu aksi ambil untung atau profit taking. Tidak hanya terhadap riyal, tetapi juga terhadap mata uang utama seperti dolar Amerika Serikat.
Sebelum pekan lalu, rupiah sudah menekuk riyal dalam lima pekan berturut-turut hingga menyentuh level terlemah satu tahun pada Rp 3.702 yang disentuh pada Jumat (19/7/19) lalu. Selama periode itu, total depresiasi riyal mencapai 2,72%. Maka terlihat wajar jika rupiah terus diterpa aksi profit taking pada pekan lalu, dan berlanjut pada hari ini.
Fundamental riyal sebenarnya tidak terlalu bagus, harga minyak mentah masih labil hingga hari ini. Berdasarkan data dari CNBC International, harga minyak mentah jenis Brent melemah 0,14% sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 0,18%.
Perekonomian Arab Saudi mengandalkan ekspor minyak mentah, kenaikan harga emas hitam ini akan berdampak positif bagi mata uangnya, sebaliknya jika harga Emas Hitam ini turun maka bakal berdampak negatif.
Riyal boleh unggul di pekan ini, tetapi tetap saja rupiah masih superior sepanjang bulan Juli. Berikut tabel pergerakan riyal melawan rupiah di pasar spot berdasarkan data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lucky Thirteen! Rupiah Akhirnya Menguat Lawan Riyal
Pada pukul 16:40 WIB, riyal diperdagangkan di level Rp 3.737 atau menguat 0,13% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Penguatan riyal pada perdagangan hari ini terbantu performa buruk rupiah. Mata Uang Garuda melemah hampir terhadap semua mata uang.
Pergerakan impresif rupiah dalam beberapa pekan terakhir memicu aksi ambil untung atau profit taking. Tidak hanya terhadap riyal, tetapi juga terhadap mata uang utama seperti dolar Amerika Serikat.
Sebelum pekan lalu, rupiah sudah menekuk riyal dalam lima pekan berturut-turut hingga menyentuh level terlemah satu tahun pada Rp 3.702 yang disentuh pada Jumat (19/7/19) lalu. Selama periode itu, total depresiasi riyal mencapai 2,72%. Maka terlihat wajar jika rupiah terus diterpa aksi profit taking pada pekan lalu, dan berlanjut pada hari ini.
Fundamental riyal sebenarnya tidak terlalu bagus, harga minyak mentah masih labil hingga hari ini. Berdasarkan data dari CNBC International, harga minyak mentah jenis Brent melemah 0,14% sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 0,18%.
Perekonomian Arab Saudi mengandalkan ekspor minyak mentah, kenaikan harga emas hitam ini akan berdampak positif bagi mata uangnya, sebaliknya jika harga Emas Hitam ini turun maka bakal berdampak negatif.
Riyal boleh unggul di pekan ini, tetapi tetap saja rupiah masih superior sepanjang bulan Juli. Berikut tabel pergerakan riyal melawan rupiah di pasar spot berdasarkan data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lucky Thirteen! Rupiah Akhirnya Menguat Lawan Riyal
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular