
Jadi, The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan Berapa Banyak Nih?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 July 2019 12:20

Lebih lanjut, kecilnya kemungkinan bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan hingga 50 bps pada bulan ini datang dari hasil pertemuan European Central Bank (ECB) selaku bank sentral dari negara-negara pengadopsi mata uang Euro.
Pada pekan ini, ECB mengumumkan bahwa main refinancing rate, lending facility rate, dan deposit facility rate dipertahankan masing-masing di level 0%, 0,25% dan -0,4%.
Dalam konferensi pers, Gubernur ECB Mario Draghi menyatakan bahwa kemungkinan perekonomian zona euro mengalami resesi sangat kecil. Draghi yang akan digantikan oleh Christine Lagarde (mantan Direktur Pelaksana IMF) pada 1 November nanti juga melihat bahwa dalam jangka menengah, inflasi diperkirakan akan meningkat akibat berlanjutnya ekspansi ekonomi serta pertumbuhan upah yang cukup bagus.
Pernyataan Draghi tersebut memberikan pesan yang kuat bahwa pelonggaran kebijakan moneter yang akan dieksekusi ECB di masa depan tidak akan terlalu agresif.
Padahal, saat ini perekonomian zona euro dinilai oleh pelaku pasar sedang sangat tertekan. Salah satu indikator lesunya perekonomian zona euro bisa dilihat dari aktivitas sektor manufakturnya.
Sepanjang tahun 2019, tercatat hanya satu kali Manufacturing PMI zona euro berada di atas 50, yakni pada awal tahun. Mulai dari Februari hingga Juli, Manufacturing PMI zona euro selalu berada di bawah 50. Sebagai informasi, angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi aktivitas manufaktur jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Dalam publikasi World Economic Outlook (WEO) edisi Juli 2019 yang dirilis pada pekan ini, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan bahwa perekonomian zona euro hanya akan tumbuh sebesar 1,3% pada tahun 2019, jauh menurun jika dibandingkan pertumbuhan tahun 2018 yang mencapai 1,9%.
Kalau perekonomian zona euro yang sudah begitu tertekan saja tak bisa memaksa bank sentralnya untuk bersikap sangat dovish, dikhawatirkan perekonomian AS yang relatif lebih kuat akan membuat The Fed bersikap sangat konservatif dalam melakukan pelonggaran kebijakan moneter.
Untuk tahun ini, IMF memproyeksikan perekonomian AS tumbuh sebesar 2,6%. Walaupun ada penurunan, namun tak sedalam yang diproyeksikan IMF akan terjadi pada perekonomian zona euro. Pada tahun 2018, perekonomian AS tercatat tumbuh sebesar 2,9%.
Dengan memperhatikan berbagai hal di atas, Tim Riset CNBC Indonesia meyakini bahwa tingkat suku bunga acuan hanya akan dipangkas sebesar 25 bps oleh The Fed dalam pertemuan bulan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Pada pekan ini, ECB mengumumkan bahwa main refinancing rate, lending facility rate, dan deposit facility rate dipertahankan masing-masing di level 0%, 0,25% dan -0,4%.
Dalam konferensi pers, Gubernur ECB Mario Draghi menyatakan bahwa kemungkinan perekonomian zona euro mengalami resesi sangat kecil. Draghi yang akan digantikan oleh Christine Lagarde (mantan Direktur Pelaksana IMF) pada 1 November nanti juga melihat bahwa dalam jangka menengah, inflasi diperkirakan akan meningkat akibat berlanjutnya ekspansi ekonomi serta pertumbuhan upah yang cukup bagus.
Padahal, saat ini perekonomian zona euro dinilai oleh pelaku pasar sedang sangat tertekan. Salah satu indikator lesunya perekonomian zona euro bisa dilihat dari aktivitas sektor manufakturnya.
Sepanjang tahun 2019, tercatat hanya satu kali Manufacturing PMI zona euro berada di atas 50, yakni pada awal tahun. Mulai dari Februari hingga Juli, Manufacturing PMI zona euro selalu berada di bawah 50. Sebagai informasi, angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi aktivitas manufaktur jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Dalam publikasi World Economic Outlook (WEO) edisi Juli 2019 yang dirilis pada pekan ini, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan bahwa perekonomian zona euro hanya akan tumbuh sebesar 1,3% pada tahun 2019, jauh menurun jika dibandingkan pertumbuhan tahun 2018 yang mencapai 1,9%.
Kalau perekonomian zona euro yang sudah begitu tertekan saja tak bisa memaksa bank sentralnya untuk bersikap sangat dovish, dikhawatirkan perekonomian AS yang relatif lebih kuat akan membuat The Fed bersikap sangat konservatif dalam melakukan pelonggaran kebijakan moneter.
Untuk tahun ini, IMF memproyeksikan perekonomian AS tumbuh sebesar 2,6%. Walaupun ada penurunan, namun tak sedalam yang diproyeksikan IMF akan terjadi pada perekonomian zona euro. Pada tahun 2018, perekonomian AS tercatat tumbuh sebesar 2,9%.
Dengan memperhatikan berbagai hal di atas, Tim Riset CNBC Indonesia meyakini bahwa tingkat suku bunga acuan hanya akan dipangkas sebesar 25 bps oleh The Fed dalam pertemuan bulan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Pages
Most Popular