PDB AS Melambat ke 2,1%, The Fed Pangkas Bunga Berapa Poin?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 July 2019 20:09
Pertumbuhan ekonomi Q-II-2019 menjadi yang terendah sejak kuartal-I 2017 saat Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden AS ke-45.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indoensia - Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melaporkan pertumbuhan ekonomi di kuartal-II 2019 melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya akibat perang dagang serta pelambatan ekonomi global.

Pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) tumbuh 2,1% turun dari sebelumnya 3,1%. Pertumbuhan tersebut menjadi yang terendah sejak kuartal-I 2017 saat Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden AS ke-45. Namun, PDB di kuartal-II 2019 masih lebih tinggi dari prediksi Wall Street sebesar 2,0%, mengutip CNBC International.





Laporan ini dirilis sepekan jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed). Beberapa pejabat The Fed sudah menunjukkan kecemasan akan pelambatan ekonomi Paman Sam.

Rilis data PDB yang lebih tinggi dari prediksi Wall Street sebenarnya sudah terlihat Kamis kemarin. Data pesanan barang tahan lama pada Juni naik 2% dari bulan sebelumnya yang turun 2,3%. Sementara, pesanan barang tahan lama inti (yang tidak memasukkan sektor transportasi dalam perhitungan) tumbuh 1,2% dari bulan sebelumnya yang naik 0,4%.

Pesanan barang tahan lama ini menghitung jumlah produk terpesan yang memiliki umur ekonomis lebih dari 3 tahun. Bahkan kategori barang investasi untuk dunia usaha mencatat kenaikan sebesar 1,9%, menjadi yang terbesar dalam empat bulan terakhir.



Namun, rilis data ini belum mengubah probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed. Berdasarkan piranti FedWatch milik CME Group, pasar melihat ada probabilitas sebesar 80,6% The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 2%-2,2%, dan probabilitas sebesar 19,4% suku bunga dipangkas 50 bps menjadi 1,75%-2%.

Ini berarti pelaku pasar 100% yakin suku bunga The Fed akan dipangkas pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article BI: PDB RI Bisa Tumbuh 6%, 5 Tahun ke Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular