
Laba BTN Semester I-2019 Capai Rp 1,3 T
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 July 2019 15:00

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara Indonesia (BBTN) mencatatkan penyaluran kredit di atas rata-rata industri perbankan. Per Juni 2019, BTN mencatatkan penyaluran kredit Rp 251,04 triliun atau tumbuh 18,78% secara tahunan. Namun Laba bank yang fokus di perumahan ini harus turun 7%.
Bank BTN mencatatkan laba bersih Rp 1,3 triliun atau 50% dari target 2019 sebesar Rp 2,6 triliun. Angka ini turun dari periode yang sama tahun lalu. Namun, BTN mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 16,58% (yoy) dari Rp 268,04 triliun pada semester I-2018 menjadi Rp 312,47 triliun.
Laba operasional BTN masih tumbuh dibanding tahun lalu. Laba bersih turun karena CKPM (Pencadangan) dibentuk besar untuk memenuhi ketentuan PSAK 71.
Pertumbuhan kredit BTN masih ditopang sektor perumahan. Lini bisnis ini mencatatkan kenaikan 19,72% (yoy) menjadi Rp 173,61 triliun. Segmen kredit ini didorong oleh penyaluran kredit KPR subsidi menjadi senilai Rp 90,75 triliun atau naik 27,55% (yoy).
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 234,80 triliun atau naik 15,89% (yoy). Pertumbuhan DPK ini lebih tinggi dari industri perbankan nasional yang hanya tumbuh 7,42%.
"DPK nasional didominasi bank BUKU IV, BUKU III alami penurunan dengan demikian persaingan suku bunga semester I alami persaingan yang sangat ketat. DPK ketat kami bisa memberikan pertumbuhan 15,9%," ujar Maryono, Direktur Utama Bank BTN di acara paparan kinerja keuangan Bank BTN Semester I-2019, di Jakarta, Jumat (26/7/2019).
(roy/roy) Next Article Hasil RUPS: BTN Ganti Satu Direksi dan Dua Komisaris
Bank BTN mencatatkan laba bersih Rp 1,3 triliun atau 50% dari target 2019 sebesar Rp 2,6 triliun. Angka ini turun dari periode yang sama tahun lalu. Namun, BTN mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 16,58% (yoy) dari Rp 268,04 triliun pada semester I-2018 menjadi Rp 312,47 triliun.
Laba operasional BTN masih tumbuh dibanding tahun lalu. Laba bersih turun karena CKPM (Pencadangan) dibentuk besar untuk memenuhi ketentuan PSAK 71.
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 234,80 triliun atau naik 15,89% (yoy). Pertumbuhan DPK ini lebih tinggi dari industri perbankan nasional yang hanya tumbuh 7,42%.
![]() |
"DPK nasional didominasi bank BUKU IV, BUKU III alami penurunan dengan demikian persaingan suku bunga semester I alami persaingan yang sangat ketat. DPK ketat kami bisa memberikan pertumbuhan 15,9%," ujar Maryono, Direktur Utama Bank BTN di acara paparan kinerja keuangan Bank BTN Semester I-2019, di Jakarta, Jumat (26/7/2019).
(roy/roy) Next Article Hasil RUPS: BTN Ganti Satu Direksi dan Dua Komisaris
Most Popular