
IMF Pangkas PDB Global, Ini Respons Sri Mulyani
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 July 2019 11:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini sebesar 0,1% menjadi 3,2%. IMF juga memangkas pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 menjadi hanya 3,5% saja.
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global diperkirakan melambat seiring dengan masih adanya risiko perselisihan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta ketidakpastian Brexit.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, meskipun IMF memangkas proyeksi PDB global, pemerintah akan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi domestik di semester kedua dengan memantau konsumsi domestik, belanja pemerintah yang diperkirakan tetap positif dan memacu investasi.
Dia yakin, pertumbuhan ekonomi domestik tetap terjaga seiring sejumlah katalis positif melalui kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dan situasi politik dalam negeri sudah stabil.
"Kita lebih berharap dari faktor domestik memberikan kontribusi yang lebih positif dibandingkan semester 1 atau 2018 semester terakhir. Jadi kita lihat saja momentumnya," katanya menambahkan.
Sedangkan dari sisi ekspor, elemen itu juga akan tetap digenjot meskipun ini adalah tantangan yang besar di tengah ketidakpastian yang meningkat.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ramalan IMF Indonesia Bangkit, tapi Bukan Tanpa Risiko!
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global diperkirakan melambat seiring dengan masih adanya risiko perselisihan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta ketidakpastian Brexit.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, meskipun IMF memangkas proyeksi PDB global, pemerintah akan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi domestik di semester kedua dengan memantau konsumsi domestik, belanja pemerintah yang diperkirakan tetap positif dan memacu investasi.
"Investasi yang perlu dipacu lebih tinggi karena menunjukkan adanya sedikit pelemahan dibandingkan pada kuartal terakhir tahun lalu," ungkap Sri Mulyani di Menara Astra, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
![]() |
Dia yakin, pertumbuhan ekonomi domestik tetap terjaga seiring sejumlah katalis positif melalui kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dan situasi politik dalam negeri sudah stabil.
"Kita lebih berharap dari faktor domestik memberikan kontribusi yang lebih positif dibandingkan semester 1 atau 2018 semester terakhir. Jadi kita lihat saja momentumnya," katanya menambahkan.
Sedangkan dari sisi ekspor, elemen itu juga akan tetap digenjot meskipun ini adalah tantangan yang besar di tengah ketidakpastian yang meningkat.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ramalan IMF Indonesia Bangkit, tapi Bukan Tanpa Risiko!
Most Popular