
IPO 2 Anak Usaha Wika Tak Jelas, Tak Dapat Izin Menteri BUMN
Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 July 2019 15:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melakukan divestasi dua anak usaha melalui penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) masih belum dapat restu dari Kemeterian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Padahal dua anak usaha perseroan diagendakan akan melakukan aksi korporasi mulai pertengahan tahun ini.
Direktur Keuangan Wijaya Karya Ade Wahyu mengatakan kementerian BUMN sebagai pemegang saham pengendali perusahaan masih memberikan izin untuk melaksanakan aksi korporasi ini. Manajemen berhadap izin bisa segera diberikan sehingga rencana IPO bisa segera dilaksanakan.
"Kami (Wika) rencana tetap ingin tahun ini tapi tergantung izinnya dari pemegang saham. Sampai saat ini belum (diizinkan), masih menunggu," kata Ade kepada CNBC Indonesia, Kamis (18/7/2019) pekan lalu.
Dua anak usaha yang dimaksud adalah rencana IPO dari PT Wijaya Karya Realty dan PT Wika Industri Konstruksi. Dua perusahaan ini masing-masing masih diharapkan bisa memperoleh dana antara Rp 1,5 triliun-Rp 2,5 triliun.
Rencana IPO Wijaya Karya Realty ini sudah diundur dua kali sejak tahun lalu. Tahun lalu rencana ini terkendala dengan kondisi pasar yang dinilai berfluktuasi terlalu besar. Kemudian, perusahaan juga terlebih dahulu melakukan penguatan modal dan aset.
Sesuai rencana tahun lalu, Wijaya Karya Realty akan melepaskan sebanyak-banyaknya 12,51 miliar saham atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan ke publik, dengan kisaran harga sebesar Rp 195-Rp 225/saham.
Dengan demikian, maka perusahaan seharusnya memperoleh dana sebesar Rp 2,4 triliun-Rp 3,19 triliun. Target tersebut bisa dicapai dengan gambara tahun lalu Wijaya Karya Realty sudah mengantongi total modal disetor Rp 4,6 triliun dengan laba mencapai Rp 274 miliar, sementara tahun ini target laba mencapai Rp 500 miliar.
Wika Kantongi Kontrak Rp 14,7 T Semester I
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Jokowi Sentil Keras BUMN: Jangan Seperti Birokrasi, Ruwet
Direktur Keuangan Wijaya Karya Ade Wahyu mengatakan kementerian BUMN sebagai pemegang saham pengendali perusahaan masih memberikan izin untuk melaksanakan aksi korporasi ini. Manajemen berhadap izin bisa segera diberikan sehingga rencana IPO bisa segera dilaksanakan.
"Kami (Wika) rencana tetap ingin tahun ini tapi tergantung izinnya dari pemegang saham. Sampai saat ini belum (diizinkan), masih menunggu," kata Ade kepada CNBC Indonesia, Kamis (18/7/2019) pekan lalu.
Dua anak usaha yang dimaksud adalah rencana IPO dari PT Wijaya Karya Realty dan PT Wika Industri Konstruksi. Dua perusahaan ini masing-masing masih diharapkan bisa memperoleh dana antara Rp 1,5 triliun-Rp 2,5 triliun.
Sesuai rencana tahun lalu, Wijaya Karya Realty akan melepaskan sebanyak-banyaknya 12,51 miliar saham atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan ke publik, dengan kisaran harga sebesar Rp 195-Rp 225/saham.
Dengan demikian, maka perusahaan seharusnya memperoleh dana sebesar Rp 2,4 triliun-Rp 3,19 triliun. Target tersebut bisa dicapai dengan gambara tahun lalu Wijaya Karya Realty sudah mengantongi total modal disetor Rp 4,6 triliun dengan laba mencapai Rp 274 miliar, sementara tahun ini target laba mencapai Rp 500 miliar.
Wika Kantongi Kontrak Rp 14,7 T Semester I
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Jokowi Sentil Keras BUMN: Jangan Seperti Birokrasi, Ruwet
Most Popular