
Ulasan Teknikal Saham
Tren Saham WIKA Gedung Masih Naik dalam Jangka Menengah
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 July 2019 13:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mulai melandai setelah mengalami penguatan hingga 8% bulan lalu.
Hingga penutupan perdagangan sesi I pukul 12.00 WIB, saham WEGE menguat sebesar 0,59% ke level Rp 340/saham. Volume transaksi mencapai 8,8 juta unit dengan nilai Rp 3 miliar.
Tren saham WEGE masih bergerak naik (uptrend) dalam jangka menengah. Namun dalam jangka pendek sahamnya cenderung bergerak menyamping (sideways) dengan volatilitas tidak terlalu besar. Ruang penguatannya masih terbuka mengingat saham tersebut masih bergerak di atas rata-ratanya dalam dua puluh hari terakhir (moving average/MA20).
Secara volatilitas pergerakan, dalam jangka pendek saham WEGE terlihat bergerak naik dan belum memasuki wilayah jenuh belinya (overbought), menurut indikator teknikal Relative Strength Indeks (RSI).
Ada potensi sahamnya menyentuh level penghalang kenaikannya (resistance) pada harga Rp 364/saham dalam jangka waktu 3 minggu hingga 3 bulan ke depan.
Selain investor lokal yang masih mengoleksi saham konstruksi yang fokus kepada bangunan gedung tersebut, investor asing terlihat memburu saham tersebut. Dalam delapan hari perdagangan terakhir, asing membukukan beli bersih pada saham tersebut senilai Rp 8,6 miliar.
Sahamnya terbilang likuid dengan rata-rata perdagangan 37,33 juta lembar dalam sepuluh hari terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Hingga penutupan perdagangan sesi I pukul 12.00 WIB, saham WEGE menguat sebesar 0,59% ke level Rp 340/saham. Volume transaksi mencapai 8,8 juta unit dengan nilai Rp 3 miliar.
Tren saham WEGE masih bergerak naik (uptrend) dalam jangka menengah. Namun dalam jangka pendek sahamnya cenderung bergerak menyamping (sideways) dengan volatilitas tidak terlalu besar. Ruang penguatannya masih terbuka mengingat saham tersebut masih bergerak di atas rata-ratanya dalam dua puluh hari terakhir (moving average/MA20).
Ada potensi sahamnya menyentuh level penghalang kenaikannya (resistance) pada harga Rp 364/saham dalam jangka waktu 3 minggu hingga 3 bulan ke depan.
![]() |
Sahamnya terbilang likuid dengan rata-rata perdagangan 37,33 juta lembar dalam sepuluh hari terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular