Pekan Lalu Harga Emas Naik Karena The Fed, Bagaimana Besok?

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
21 July 2019 19:31
Harga emas global naik lebih dari 1% sepanjang pekan lalu.
Foto: Dok Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu merupakan masa indah bagi pasar emas global. Pasalnya dalam sepekan (15-19/7/2019), harga futures emas acuan di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) berhasil menguat 1,77%. Sementara harga emas di pasar spot naik 1,03% pada periode yang sama.

Bahkan pada hari Kamis (18/7/2019) harga emas COMEX dan spot ditutup masing-masing pada posisi US$ 1.428,1/trou ounce dan US$ 1.446/troy ounce yang merupakan tertinggi di sepanjang tahun berjalan 2019.




Itu juga merupakan level tertinggi sejak Mei 2013 atau enam tahun lalu.



Lonjakan harga emas diakibatkan oleh komentar Bos The Fed cabang New York, John William pada hari Kamis waktu setempat. William mengatakan bahwa bank sentral (The Fed) perlu 'bergerak cepat' kala ekonomi melambat.

"Lebih baik mengambil tindakan pencegahan daripada menunggu sampai bencana terjadi," ujar Williams, seperti yang dikutip dari CNBC International.

Pasca komentar tersebut, ekspektasi pelaku pasar akan penurunan suku bunga acuan The Fed semakin menjadi-jadi.

Mengutip CME Fedwatch hari Jumat (19/7/2019) pukul 08:30 WIB, probabilitas The Fed menurunkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin di rapat bulan Juli sebesar 44,2%, naik dari posisi penutupan hari Rabu (17/7/2019) yang sebesar 34,3%.

Sementara probabilitas suku bunga acuan diturunkan 25 basis poin tinggal 55,9%.

Bila benar The Fed memangkas suku bunga acuan sangat agresif, maka nilai tukar dolar kemungkinan akan melemah akibat kebanjiran likuiditas.

Alhasil pelaku pasar banyak mengalihkan hartanya ke bentuk safe haven, seperti emas, untuk menghindari koreksi nilai aset akibat perbedaan kurs.

Emas pun banjir peminat dan membuat harganya melambung tinggi.

Namun belakangan, Wiliams membantah maksud dari penyataannya. Dirinya berkata bahwa konteks komentarnya adalah untuk kepentingan edukasi.

Alhasil harapan akan penurunan suku bunga acuan yang agresif agak sedikit pudar. Pelaku pasar kembali berhitung ulang dan mau masuk ke instrumen berisiko lain. Harga emas COMEX dan spot kembali melemah masing-masing 0,22% dan 0,37% pada hari Jumat (19/7/2019).


Pekan depan, akan banyak rilis data ekonomi penting di AS. Contohnya data klaim tunjangan pengangguran, penjualan rumah, dan Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur.

Data-data tersebut akan sangat mempengaruhi ekspektasi pasar akan langkah kebijakan moneter yang diambil oleh The Fed. Hal itu akan sangat berdampak pada pergerakan harga emas.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(taa/taa) Next Article Emas, How High Can You Fly

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular