
Rogoh Rp 140 M, Indika Kuasai 100% Saham Multi Tambangjaya
tahir saleh, CNBC Indonesia
19 July 2019 13:26

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indika Energy Tbk (INDY) resmi menggenggam 100% saham perusahaan pertambangan PT Multi Tambangjaya Utama seiring dengan rampungnya transaksi penjualan 2,62 juta saham (15%) oleh Prime Empire Investment Pte Ltd.
Perusahaan investasi asal Hong Kong itu resmi menjual 2,62% saham Multi Tambangjaya kepada anak usaha Indika Energy, Indika Capital Investments Pte. Ltd.
Dengan demikian, kepemilikan saham Multi Tambangjaya terdiri dari PT Indika Indonesia Resources sebesar 85% atau sebanyak 14,88 juta saham dan Indika Capital 15%. Keduanya anak usaha Indika Energy.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (19/7/2019), nilai transaksi akuisisi tersebut disepakati senilai US$ 9,9 juta tau setara dengan Rp 140 miliar (asumsi kurs Rp 14.100/US$).
Transaksi ini rampung dilakukan pada 17 Juli lalu dan telah mendapat restu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui surat Menteri ESDM Nomor 176/30/MEM.B/2019 pada tanggal 13 Mei 2019.
"Transaksi ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan," kata Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono, dalam keterangan tersebut.
Aksi ini tak banyak mempengaruhi harga saham perusahaan yang membawahi PT Kideco Jaya Agung dan PT Petrosea Tbk (PTRO) ini. Data perdagangan Jumat ini, sesi I, saham INDY masih stagnan di level Rp 1.640/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 8,54 triliun.
Dalam laporan keuangan kuartal I/2019, Multi Tambangjaya Utama tercatat sebagai anak usaha Indika dengan kepemilikan saham sebesar 85%. Perusahaan yang beroperasi sejak 2012 itu memiliki total aset sebelum eliminasi US$ 69,43 juta pada periode tersebut.
Adapun mengacu data Bloomberg, Prime Empire adalah perusahaan investasi yang didirikan pada 2010 dan berbasis di Hong Kong.
Situs resmi INDY mencatat, awal mula Indika masuk di Multi Tambangjaya yakni pada tahun 2012 ketika mengakuisisi 85,0% kepemilikan saham. Multi Tambangjaya adalah aset batu bara bituminous thermal dan batu bara coking berkualitas tinggi dengan PKP2B (Perjanjian Karya Pertambangan Batu Bara) generasi ketiga berbasis di Kalimantan Tengah, dengan luas wilayah konsesi 24.970 hektare.
Berlokasi di sekitar 30 km timur laut kota Ampah dan sekitar 250 km utara Banjarmasin, Multi Tambangjaya membangun jalan pengangkutan batu bara dengan kapasitas 3,0 juta ton per tahun dan pelabuhan tongkang dengan kapasitas 5,0 juta ton per tahun.
(hps) Next Article Target Produksi Flat, Indika Energy: Untuk Jaga Harga
Perusahaan investasi asal Hong Kong itu resmi menjual 2,62% saham Multi Tambangjaya kepada anak usaha Indika Energy, Indika Capital Investments Pte. Ltd.
Dengan demikian, kepemilikan saham Multi Tambangjaya terdiri dari PT Indika Indonesia Resources sebesar 85% atau sebanyak 14,88 juta saham dan Indika Capital 15%. Keduanya anak usaha Indika Energy.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (19/7/2019), nilai transaksi akuisisi tersebut disepakati senilai US$ 9,9 juta tau setara dengan Rp 140 miliar (asumsi kurs Rp 14.100/US$).
Transaksi ini rampung dilakukan pada 17 Juli lalu dan telah mendapat restu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui surat Menteri ESDM Nomor 176/30/MEM.B/2019 pada tanggal 13 Mei 2019.
"Transaksi ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan," kata Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono, dalam keterangan tersebut.
Aksi ini tak banyak mempengaruhi harga saham perusahaan yang membawahi PT Kideco Jaya Agung dan PT Petrosea Tbk (PTRO) ini. Data perdagangan Jumat ini, sesi I, saham INDY masih stagnan di level Rp 1.640/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 8,54 triliun.
Dalam laporan keuangan kuartal I/2019, Multi Tambangjaya Utama tercatat sebagai anak usaha Indika dengan kepemilikan saham sebesar 85%. Perusahaan yang beroperasi sejak 2012 itu memiliki total aset sebelum eliminasi US$ 69,43 juta pada periode tersebut.
Adapun mengacu data Bloomberg, Prime Empire adalah perusahaan investasi yang didirikan pada 2010 dan berbasis di Hong Kong.
Berlokasi di sekitar 30 km timur laut kota Ampah dan sekitar 250 km utara Banjarmasin, Multi Tambangjaya membangun jalan pengangkutan batu bara dengan kapasitas 3,0 juta ton per tahun dan pelabuhan tongkang dengan kapasitas 5,0 juta ton per tahun.
(hps) Next Article Target Produksi Flat, Indika Energy: Untuk Jaga Harga
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular