Harga Wajar Obligasi Terangkat Turunnya Suku Bunga Acuan BI

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
18 July 2019 17:35
Obligasi rupiah pemerintah hanya menguat tipis pada akhir perdagangan hari ini setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga wajar obligasi rupiah pemerintah hanya menguat tipis pada akhir perdagangan hari ini setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya. 

Naiknya harga wajar surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

Data PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. Seri acuan yang harga wajarnya paling menguat adalah FR0078 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield wajar 3,42 basis poin (bps) menjadi 7,08%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

  
Yield Wajar Obligasi Negara Acuan 18 Jul'19
SeriJatuh tempoYield 17 Jul'19 (%)Yield 18 Jul'19 (%)Selisih (basis poin)
FR00775 tahun6.50676.475-3.17
FR007810 tahun7.11647.0822-3.42
FR006815 tahun7.45897.4325-2.64
FR007920 tahun7.65337.6476-0.57
Avg movement-2.45
Sumber: IBPA  

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PHEI masih menguat, meskipun data Refinitiv justru menunjukkan koreksi harga. Indeks tersebut naik 0,17 poin (0,07%) menjadi 261,2 dari posisi kemarin 261,02. 

Yield Obligasi Negara Acuan 18 Jul'19
SeriJatuh tempoYield 17 Jul'19 (%)Yield 18 Jul'19 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 18 Jul'19 (%)
FR00775 tahun6.5086.5181.006.475
FR007810 tahun7.1157.1432.807.0822
FR006815 tahun7.4587.482.207.4325
FR007920 tahun7.6637.6943.107.6476
Avg movement2.27
Sumber: Refinitiv  

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 508 bps, melebar dari posisi kemarin 505 bps. Yield US Treasury 10 tahun turun hingga 2,05% dari posisi kemarin 2,06%. 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.002,81 triliun SBN. Jumlah itu mencerminkan porsi persentase 39,31% dari total beredar Rp 2.551 triliun (per 16 Juli). Posisi terakhir itu melampaui rekor sebelumnya Rp 1001,89 pada 9 Juli. 

Angka kepemilikannya masih positif Rp 109,56 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. 

Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar ekuitas dan rupiah di pasar valas, yang masing-masingnya sama-sama menguat 0,14%. 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 17 Jul'19 (%)Yield 18 Jul'19 (%)Selisih (basis poin)
Brasil7.317.321.00
China3.1943.191-0.30
Jerman-0.29-0.303-1.30
Perancis-0.038-0.052-1.40
Inggris 0.7590.748-1.10
India6.3326.395.80
Jepang-0.124-0.133-0.90
Malaysia3.6273.625-0.20
Filipina4.9334.9471.40
Rusia7.377.43.00
Singapura1.9611.947-1.40
Thailand2.0051.985-2.00
Amerika Serikat2.0612.054-0.70
Afrika Selatan8.0058.021.50
 Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular