
Berkat Bos BI, IHSG Menghijau Kala Bursa Asia Berguguran
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
18 July 2019 16:57

Pelaku pasar saham Tanah Air wajib berterima kasih kepada Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI). Pasalnya, keputusannya menjadi faktor kunci dalam mendongkrak kinerja IHSG pada hari ini.
Pascamenggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama 2 hari yang dimulai sejak kemarin (17/7/2019), Perry mengumumkan bahwa bank sentral memangkas tingkat suku bunga acuan alias 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps, dari 6% ke level 5,75%.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juli 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps (menjadi) 5,75%," kata Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Keputusan ini sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia, berikut juga proyeksi dari Tim Riset CNBC Indonesia, bahwa tingkat suku bunga acuan akan diturunkan sebesar 25 bps pada hari ini.
Pemangkasan tingkat suku bunga acuan pada hari ini terbilang historis lantaran menandai pemangkasan tingkat suku bunga acuan pertama sejak September 2017. Pada tahun 2018, tingkat suku bunga acuan dikerek naik oleh BI sebanyak 175 bps.
Di tengah lesunya kondisi perekonomian saat ini, tentu pemangkasan tingkat suku bunga acuan menjadi opsi terbaik yang bisa diambil oleh bank sentral.
Ketika tingkat suku bunga acuan dipangkas, tingkat suku bunga kredit diharapkan bisa diturunkan sehingga memacu dunia usaha untuk melakukan ekspansi. Selain itu, masyarakat juga akan terdorong untuk meningkatkan konsumsinya. Pada akhirnya, roda perekonomian akan berputar lebih kencang.
Kala roda perekonomian berputar lebih kencang, penjualan perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa terdongkrak.
Sebagai informasi, lesunya kondisi perekonomian saat ini terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa perekonomian Indonesia hanya tumbuh di level 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal I-2019, jauh lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,19% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/tas)
Pascamenggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama 2 hari yang dimulai sejak kemarin (17/7/2019), Perry mengumumkan bahwa bank sentral memangkas tingkat suku bunga acuan alias 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps, dari 6% ke level 5,75%.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juli 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps (menjadi) 5,75%," kata Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Pemangkasan tingkat suku bunga acuan pada hari ini terbilang historis lantaran menandai pemangkasan tingkat suku bunga acuan pertama sejak September 2017. Pada tahun 2018, tingkat suku bunga acuan dikerek naik oleh BI sebanyak 175 bps.
Di tengah lesunya kondisi perekonomian saat ini, tentu pemangkasan tingkat suku bunga acuan menjadi opsi terbaik yang bisa diambil oleh bank sentral.
Ketika tingkat suku bunga acuan dipangkas, tingkat suku bunga kredit diharapkan bisa diturunkan sehingga memacu dunia usaha untuk melakukan ekspansi. Selain itu, masyarakat juga akan terdorong untuk meningkatkan konsumsinya. Pada akhirnya, roda perekonomian akan berputar lebih kencang.
Kala roda perekonomian berputar lebih kencang, penjualan perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa terdongkrak.
Sebagai informasi, lesunya kondisi perekonomian saat ini terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa perekonomian Indonesia hanya tumbuh di level 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal I-2019, jauh lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,19% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular