Ini Alasan BI Pede Turunkan Bunga Acuan
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 July 2019 14:37
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI), sesuai ekspektasi, menurunkan suku bunga acuan. Apa alasan Gubernur Perry Warjiyo dan kolega menempuh keputusan ini?
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juli 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menajdi 5,75%," kata Perry Warjiyo dalam konferensi persi di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Penurunan BI 7 Day Reverse Repo Rate kali ini menjadi yang pertama sejak September 2017. Sepanjang 2018, BI tidak pernah menurunkan suku bunga acuan, yang ada malah menaikkan sampai 175 bps.
Apa alasan BI akhirnya menurunkan suku bunga acuan setelah hampir dua tahun?
"Tetap rendahnya perkiraan inflasi ke depan dan perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan stabilitas eksternal yang memadai," demikian Perry.
Perry menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 hampir sama dengan kuartal sebelumnya. Sementara inflasi diperkirakan tetap terkendali, berada di batas bawah titik tengah perkiraan 2,5-4,5%.
"Itu sudah kita komunikasikan dalam beberapa waktu terakhir, tetapi timing-nya kurang memadai," ujar Perry.
Sebelumnya, pelaku pasar sudah punya ekspektasi BI akan menurunkan suku bunga acuan. Dalam konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, 12 dari 14 institusi memperkirakan BI 7 Day Reverse turun 25 bps.
(aji/aji) Next Article Bunga Acuan BI Ditahan Hari Ini, Nanti Bisa Turun Nggak?
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juli 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menajdi 5,75%," kata Perry Warjiyo dalam konferensi persi di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Penurunan BI 7 Day Reverse Repo Rate kali ini menjadi yang pertama sejak September 2017. Sepanjang 2018, BI tidak pernah menurunkan suku bunga acuan, yang ada malah menaikkan sampai 175 bps.
"Tetap rendahnya perkiraan inflasi ke depan dan perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan stabilitas eksternal yang memadai," demikian Perry.
Perry menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 hampir sama dengan kuartal sebelumnya. Sementara inflasi diperkirakan tetap terkendali, berada di batas bawah titik tengah perkiraan 2,5-4,5%.
"Itu sudah kita komunikasikan dalam beberapa waktu terakhir, tetapi timing-nya kurang memadai," ujar Perry.
Sebelumnya, pelaku pasar sudah punya ekspektasi BI akan menurunkan suku bunga acuan. Dalam konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, 12 dari 14 institusi memperkirakan BI 7 Day Reverse turun 25 bps.
(aji/aji) Next Article Bunga Acuan BI Ditahan Hari Ini, Nanti Bisa Turun Nggak?
Most Popular